BONTANG – Anggapan jika Perusahaan Daerah Aneka Usaha dan Jasa (Perusda AUJ) kini mati suri mendapat bantahan dari pihak manajemen perusda. Bendahara Perusda AUJ Agus Sularno mengatakan, kondisi mati suri bukan terjadi saat ini, melainkan di era sebelum kepemimpinan direktur HM Zuchli Imran Putra.
“Dulu ibaratnya mati suri. Setengah hidup juga tidak, mati juga tidak. Kalau sekarang perlahan mulai berubah,” kata Agus Sularno saat ditemui Bontang Post di ruang kerjanya, Kamis (26/7) kemarin.
Agus berujar, perubahan dapat dilihat dari sisi pemasukan keuangan. Kini kata dia, meski perusahaan berplat merah ini tidak ada penyertaan modal dari pemerintah tetapi masih bisa menjalankan bisnisnya. Di antaranya dengan melakukan kerja sama dengan investor. Untuk saat ini tiga investor telah merapat ke Perusda AUJ.
“Kalau sekarang tidak ada penyertaan modal, tetapi kami mencari uang sendiri. Ada satu perusahaan besar yang mau kerja sama dalam waktu dekat. Saya tidak mau mengatakan terlebih dahulu, jika sudah deal akan kami paparkan,” ujarnya.
Terkait dengan pengapalan kargo pupuk, usaha tersebut dikatakan Agus telah berjalan selama satu bulan. Sebelumnya proses negoisasi sudah berlangsung sejak sebelum Lebaran lalu. Per bulannya, perusda dijatah minimal mengangkut 50 ribu ton. Satu tonnya perusahaan mendapat keuntungan sebesar Rp 2.500. Artinya total satu bulannya dana Rp 125 juta masuk kas perusda.
Sehubungan dengan kapal, perusda pun telah terima bersih. Sebab moda transportasi tersebut telah disiapkan oleh investor. “Pengapalan kargo pupuk sudah satu bulan berjalan. Kami sudah menandatangani MoU dengan PT Pupuk Kaltim,” ulas pria berdarah Jawa ini.
Tak hanya itu, perusda juga ikut dalam proyek di lingkup perusahaan PT Pupuk Kaltim. Bentuknya berupa perawatan taman dan pengadaan kendaraan. Kerja sama ini telah berjalan kurang lebih tiga bulan. “Kalau ikut tender di PT Pupuk Kaltim sudah dari bulan April,” ungkapnya.
Meskipun demikian, Agus enggan berkomentar berkenaan dengan total pemberian dividen kepada pemerintah daerah di tahun ini. Pasalnya masih ada pucuk pimpinan di atas dia yang mampu memberikan pernyataan seputar itu.
“Kalau soal sumbangsih ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) jangan tanya ke saya. Ke Direktur saja,” ucap pria yang bergabung di Perusda AUJ sejak Januari silam ini.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Wali Kota Bontang Basri Rase mengkritik kinerja pucuk pimpinan Perusda AUJ. Dikatakan Basri, hingga saat ini kinerja direktur baru belum memuaskan. Pasalnya program yang dijanjikan selama tampuk kekuasaan dipegang Direktur Perusda HM Zuchli Imran Putra dianggap masih sebatas wacana. “Perusda saat ini mati suri. (Programnya, Red.) hanya sebatas wacana, kalau sebatas wacana ya semua bisa berwacana,” kata Basri
Menurutnya, perusda harus bisa lebih pesat dalam mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pasalnya, perusda mudah melakukan kerja sama dengan beberapa perusahaan besar di Bontang. Seperti PT Pupuk Kaltim dan PT Badak NGL. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: