BONTANGPOST.ID, Bontang – Pesta laut di Bontang Kuala disambut penuh suka cita. Tradisi dan ritual adat kembali dilakukan. Memaknai rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan karunia kepada manusia.
Musik berdendang, terdengar dari kejauhan. Menandakan perhelatan akan dimulai. Semuanya bersiap.
Kali ini, dua ritual adat masuk dalam rangkaian acara tahunan ini. Salah satunya memberi makan karang.
Ritual tersebut sejatinya berupa bersih-bersih laut. Sebagai bentuk syukur kepada Tuhan. Terlebih atas kesejahteraan dari alam yang berlimpah. Mengingat mayoritas penduduk di Bontang Kuala merupakan nelayan.
“Maka laut menjadi sumber kehidupan. Ini sebagai bentuk ucapan syukur kepada Tuhan,” ujar Wakil Ketua Penyelenggara, Jafar.
Ritual adat selanjutnya ialah Bebalai. Orang terdahulu menggunakan ritual ini sebagai media pengobatan. Terutama dalam mengusir roh jahat.
Ia mengungkapkan, dahulu orang yang mengidap suatu penyakit diyakini karena adanya gangguan roh jahat.
Ritual ini dilakukan dengan menggunakan balai yang terbuat dari rotan, kayu laut, hingga janur kuning yang dirangkai membentuk singgasana. Adapun selama prosesi juga diiringi dengan musik Bebalai.
Kini, prosesi ritual adat dilakukan untuk tujuan kelestarian budaya, utamanya agar kekayaan adat yang ada tidak menghilang dan tergerus zaman.
“Kalau dulu, ritual ini dilakukan untuk media pengobatan. Sekarang bentuknya pelestarian adat, namun tidak untuk diyakini,” sebut dia.
Lebih lanjut, sebenarnya masih banyak tradisi yang biasa dilakukan dalam pesta laut. Namun tidak memungkinkan untuk dilakukan.
Meski begitu, ia mengharapkan tradisi yang ada saat ini dapat terus lestari. Terutama agar diteruskan oleh generasi di masa mendatang.
Diketahui, pesta laut Bontang Kuala diselenggarakan mulai Senin (9/12/2024) hingga Jumat (13/12/2024). Selain ritual adat, pesta laut juga diisi oleh lomba seperti race laut, dayung, hingga tarik tambang di atas laut.(*)