Untuk Parkir Upacara 17 Agustus di Stadion Bessai Berinta, Deadline 25 Juli
BONTANG – Pemkot Bontang berencana membongkar tenda lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Stadion Bessai Berinta (Lang-Lang). Pasalnya, lokasi lapak bakal difungsikan sebagai area parkir saat upacara peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-72 yang dipusatkan di kawasan tersebut.
Dalam surat imbauan yang ditandatangani Kepada Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Kadisporapar) Bontang Bambang Cipto Mulyono, Nomor 426.23/236/Disporapar.03 tertulis, sesuai hasil rapat Panitia HUT RI Bontang pertanggal (5/7) diimbau kepada semua pemilik Lapak PKL untuk membongkar tenda yang berada di depan lapak dagangannya masing-masing. Disebabkan, lokasi tersebut akan digunakan sebagai tempat parkir peserta upacara.
Kemudian, surat tersebut juga menyebutkan, terkait proses pembongkaran/pembersihan tenda diharapkan paling lambat tanggal 25 Juli mendatang. Surat imbauan ini sekaligus sebagai teguran pertama, dan apabila sampai teguran ketiga belum ada pembongkaran maka Satuan Polisi Pamong Praja yang melakukan pembongkaran.
“Mohon untuk dipahami, pembongkaran itu bukan secara keseluruhan. Tapi yang depan saja untuk upacara peringatan detik-detik proklamasi 17 Agustus 2017. Tahun ini atas arahan Walikota dipusatkan di Stadion Besai Berinta. Dan ini kesepakatan rapat panitia 17 Agustus yang dipimpin Asiseten I, Rudal, Polres, dan OPD terkait,” ungkap Kadisporapar Bambang Cipto Mulyono lewat pesan singkatnya.
Bambang melanjutkan, pihaknya tak serta merta mengimbau pembongkaran tenda lapak. Dijelaskan, saat Ramadan bulan Juni lalu, pihaknya sudah melakukan sosialisasi ke bebrerapa lapak pedagang. Sejumlah pedagang tidak ada yang mmpermasalahkan. Hanya saja mereka meminta agar imbauan ini disampaikan jauh-jauh hari. “Ini hanya sementara untuk parkir acara peringatan 17 Agutus,” pungkasnya.
Sementara salah seorang PKL, Ibay Memey menganggap keputusan ini dilakukan secara sepihak tanpa melibatkan keterwakilan PKL. Pun Pemkot telah melakukan sosialisasi, pada bulan puasa ia menyesalkan terbitnya surat tersebut.
“Saya bingung, kenapa tidak ada rapat dengan kami pada pedagang untuk masalah pembongkaran. Dulu setiap ada pembongkaran seperti expo kami dipanggil rapat. Sekarang kenapa kami tidak dikumpulkan,” ucapnya. (*/nug)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post