bontangpost.id- Pemkot Bontang melalui Diskop-UKMP berupaya membangun geliat ekonomi di pasar rakyat. Upaya teranyar dengan menghadirkan program Betah atau Belanja Tiap Hari Betah di pasar. Program tersebut diluncurkan ke publik akhir September lalu.
Melalui gerakan itu, seluruh ASN di lingkungan Pemkot Bontang dijadwal belanja ke pasar. Mereka disebar di 3 pasar rakyat. Meliputi Pasar Citra Mas, Pasar Telihan, dan Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin).
Jadi soal, sebab nyaris dua pekan program itu diluncurkan, tidak ada perubahan berarti di pasar. Khususnya di Pasar Tamrin. Pedagang masih saja menjerit. Lantaran pembeli sepi. Malas naik ke pasar. Dan memilih belanja di pedagang pinggir jalan. Yang tersebar di sepanjang Jalan KS Tubun.
Menanggapi itu, Ketua Komisi II DPRD Bontang Rustam HS mengatakan, keluhan pedagang itu patut dimaklumi. Karena mereka berjualan dan ikut diburu waktu kelayakan produk dagangan alias kedaluarsa.
“Penuh dengan polemik. Tapi harus diapresiasi ini terobosan pemerintah,” ucapnya kala disambangi di sela kunjungan ke Pasar Citra Mas Loktuan, Senin (5/10) pagi.
Namun dia menekankan bahwa pedagang juga harus menyadari bahwa pemerintah telah berupaya. Pun pada dasarnya, kata Rustam, ekonomi sedang lesu. Akibat hadirnya pandemi Covid-19.
Ujar Politikus Golkar ini, membangun geliat ekonomi di pasar mestinya jadi tugas bersama. Bukan cuma ASN yang menjadi motor program ini. Sebabnya dia mengajak masyarakat untuk berbelanja, bahkan meramaikan pasar rakyat. Terlebih pasar di Bontang sudah terbilang semimodern. Tidak lagi becek. Bersih dan nyaman.
“Ayo sama-sama belanja di pasar. Belanja di pasar kita, tetap bisa rapi, tetap necis. Karena pasarnya bagus, bersih rapi. Itu tanda juga kalau warga Bontang siap naik level,” urainya.
Sementara, Kepala Diskop-UKMP Bontang, Asdar Ibrahim berjanji akan melakukan evaluasi. Tepatnya sebulan usai program ini diluncurkan. Evaluasi itu untuk melihat OPD mana saja yang rajin dan tidak pernah belanja di pasar. Serta akumulasi transaksi. “Akan kami evaluasi. Pasti itu,” ujarnya.
Ditambahkan, memang tidak ada sanksi dijatuhkan kepada OPD atau ASN bila program Betah tidak dijalankan. Karena pada prinsipnya, ini merupakan gerakan moral. Agar ASN menjadi motor penggerak ekonomi di pasar.
“Harusnya tanpa ada program ini mereka tetap rajin belanja di pasar kita,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post