BONTANG – Anggota Komisi I DPRD Yanri Dasa menyoroti proyek Jaringan Gas (Jargas). Terutama lubang Jargas yang lamban ditutup oleh pihak kontraktor. Akibatnya beberapa pengendara mengalami kecelakaan.
“Ada beberapa lubang yang belum ditutup selama empat hingga lima bulan,” kata Yanri saat rapat paripurna dalam rangka penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Wali Kota akhir tahun anggaran 2017, Rabu (14/3).
Bahkan Yanri mendengar kabar bahwa ada truk terperosok ke dalam lubang. Tepatnya di Jalan Selat Malaka (Eks Jalan Beringin) RT 55 Berebas Tengah pada bulan lalu. Politisi Hanura ini juga berujar, banyak lubang yang sudah ditutup oleh pihak kontraktor namun spesifikasi yang digunakan tidak sesuai. “Mohon ini untuk dijadikan catatan,” ujarnya.
Menanggapi itu, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengatakan Jargas merupakan proyek strategis nasional. Sehingga penyelenggaranya ialah pemerintah pusat. Mulai dari pemilihan kontraktor hingga sumber anggaran yang digunakan.
Neni melihat tak kunjungnya lubang ditutup dikarenakan aliran gas sepenuhnya belum terdistribusi. Tentunya evaluasi terkait pipa yang mengalami kebocoran urung terdeteksi.
Langkah koordinasi Pemkot dengan pihak kementerian terkait juga sudah dilakukan. Salah satu poin yang disampaikan berkenaan kinerja buruk kontraktor selama ini. Adapun kontraktor pemenang proyek ini ialah PT Torindo Utama Sakti.
“Kontraktor kemarin (PT Torindo Utama Sakti, Red.) agar masuk black list. Bontang punya jalan bagus jadi rusak,” kata Neni menanggapi interupsi yang disampaikan Yanri Dasa. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: