“Hampir dua tahun memimpin PSSI tidak ada kompetisi berjalan. Kami anggap kepengurusan PSSI Bontang gagal. Kami juga sudah tidak percaya lagi”
Arnold Rasyid, Ketua KPSB/Letta FC
“Kalau semua pengurus sekarang tidak bisa membuat sepak bola Bontang maju, untuk apa dilanjutkan. Bubarkan saja. Kemudian lakukan pemilihan ulang”
Aslan, PS Land Borneo
“Kalau alasan pengurus sekarang tidak ada anggaran, kenapa mau menjadi pengurus. Kalau maju karena uang, berarti mereka mencari uang, bukan memajukan sepak bola Bontang”
Amirullah, PS RPL
“Bila ingin menggelar kompetisi, pastikan waktu, tanggal, dan bulannya. Jangan hanya menyebutkan akan menggelar kompetisi dalam waktu dekat ini, saya pun bisa mengatakan seperti itu”
Suryadi “Bagong” Ishak, PS Putra Bontang
“Kalau kompetisi memang kembali berjalan itu bagus, yang penting tujuan jelas bukan untuk hal yang lain-lain”
Kapten Arh Muhammad Jabal, PS Rudal
“Dengan kata lain, Muskot PSSI Bontang, lebih baik secepatnya diadakan, sehingga kompetisi sepak bola Bontang tahun ini dapat terlaksana sesuai agenda PSSI”
Jonathan Mcsardella, PS Pama
BONTANG – Untuk kesekian kalinya, Asosiasi Kota Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Askot PSSI) Bontang di bawah komando H Saleh Dandang digoyang. Setelah “ditegur” ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Kaltim Yunus Nusi, kali ini giliran owner klub pemilik hak suara alias voter, angkat suara.
Sebagian mendesak adanya reformasi total di induk organisasi si kulit bundar tersebut. Desakan agar kepengurusan PSSI hasil musyawarah kota (muskot) 7 Maret 2015 mundur mengemuka. Bahkan, beberapa klub mendesak adanya musyawarah kota luar biasa (muskotlub) untuk mengganti Saleh dan kepengurusannya.
“Teguran” keras pertama datang dari Arnold Rasyid. Bos PS Letta itu menegaskan, kepengurusan PSSI saat ini sudah dianggap gagal. Pria yang juga ketua Komite Pemerhati Sepak Bola Bontang (KPSB) itu pun menginginkan segera digelarnya musyawarah kota luar biasa (muskotlub) untuk pergantian kepengurusan PSSI Bontang.
“Hampir dua tahun memimpin PSSI tidak ada kompetisi berjalan. Kami anggap kepengurusan PSSI Bontang gagal. Kami juga sudah tidak percaya lagi,” tegasnya.
Arnold menyebut, PSSI Kaltim tidak hanya menegur. Melainkan mandat dalam melakukan muskotlub ulang. Ini dilakukan agar sepak bola Bontang kembali berjalan sebagaimana yang diinginkan stake holders sepak bola di Kota Taman.
“Sebenarnya kami tidak mencari siapa yang salah dan benar. Ini merupakan kesalahan bersama. Baiknya sekarang semuanya bisa bersama-sama membuka lembaran baru, mencari yang siap berkorban demi memajukan sepak bola,” harapnya.
Begitu juga dengan Aslan, pemilik PS Land Borneo. Dia meminta para pengurus PSSI Bontang legowo untuk mengundurkan diri dari kepengurusan. Pasalnya selama ini, roda kepengurusan tidak berjalan. Itu dibuktikkan dengan tidak digelarnya kompetisi.
Dalam persoalan ini, dia tidak menyalahkan ketua PSSI Bontang semata. Menurutnya, pengurus yang dipilih Saleh untuk duduk di “kabinetnya” juga harus tanggung jawab. Pasalnya, mereka ditunjuk serta dipercaya untuk membantu menjalankan roda organisasi dan kompetisi.
“Kalau semua pengurus sekarang tidak bisa membuat sepak bola Bontang maju, untuk apa dilanjutkan. Bubarkan saja. Kemudian lakukan pemilihan ulang,” tuturnya.
Pemilik klub PS RPL, Amirullah juga menyatakan hal yang sama. Dia mengimbau, pengurus sekarang mundur. Bahkan kalau misalnya ada pergantian, kepengurusan sekarang jangan dilibatkan lagi. Karena selama ini tidak ada kompetisi.
“Kalau alasan pengurus sekarang tidak ada anggaran, kenapa mau menjadi pengurus. Kalau maju karena uang, berarti mereka mencari uang, bukan memajukan sepak bola Bontang,” ujarnya.
Amir–sapaan akrabnya–menambahkan, terkait hal ini dia pun akan mengumpulkan klub-klub di Bontang. Alasannya, agar permasalahan yang ada bisa dijadikan satu, dan dipecahkan dalam memajukan sepak bola Bontang.
“Saya akan mengumpulkan teman-teman klub untuk menyatukan pendapat,” katanya.
Pendiri PS Putra Bontang, Suryadi “Bagong” Ishak menyoroti kompetisi yang rencananya akan digulirkan kembali PSSI Bontang, yang selama ini vakum. Menurutnya, rencana menggulirkan kompetisi itu jangan hanya wacana saja.
“Bila ingin menggelar kompetisi, pastikan waktu, tanggal, dan bulannya. Jangan hanya menyebutkan akan menggelar kompetisi dalam waktu dekat ini, saya pun bisa mengatakan seperti itu,” paparnya.
Sedangkan bos PS Rudal, Kapten Arh Muhammad Jabal mengatakan, mengenai kepengurusan PSSI Bontang, dia lebih memilih mengikuti suara terbanyak para pemilik klub. Kalau memang diganti, ya diganti. Namun semua harus melalui prosedur.
“Kalau kompetisi memang kembali berjalan itu bagus, yang penting tujuan jelas bukan untuk hal yang lain-lain,” ujarnya.
Bos PS Pama, Jonathan Mcsardella sebelumnya juga menyampaikan, sebaiknya bukan hanya teguran saja yang diberikan kepada PSSI Bontang, melainkan dibentuknya kembali kepengurusan. “Dengan kata lain, Muskot PSSI Bontang, lebih baik secepatnya diadakan, sehingga kompetisi sepak bola Bontang tahun ini dapat terlaksana sesuai agenda PSSI,” jelasnya.
Sebelumnya, ketua PSSI Kaltim Yunus Nusi berjanji akan mengevaluasi PSSI Bontang, terkait kevakuman. Dia pun mendesak agar kompetisi internal segera digulir. Teguran dari asprov mendapat reaksi berbeda dari berbagai pihak. Bahkan akibat teguran tersebut, PSSI Bontang langsung tancap gas dengan akan menggelar kompetisi internal. (ver)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: