BONTANGPOST.ID, Bontang – Dugaan pencemaran limbah di perairan Bontang Lestari masih bergulir.
Humas PT Energi Unggul Persada (PT EUP) Jayadi membantah dugaan pencemaran dilakukan oleh perusahaan, sehingga menyebabkan banyak ikan mati.
Ia mengaku perusahaan rutin melakukan uji sampling air limbah. Pembuangan limbah cair yang dilakukan pun telah sesuai dengan ambang batas.
Menurutnya, ada banyak faktor yang menyebabkan ikan mati. Asumsi mengarah pada adanya sabotase yang diduga dilakukan oleh pihak tertentu.
“Ikan mati itu faktornya banyak. Bisa jadi karena arus, oksigen, atau sabotase,” ujarnya.
Kendati begitu, hal tersebut sebatas asumsi. Hal tersebut pun, kata dia, menjadi asumsi yang dikesampingkan. Mengingat dugaan pencemaran tersebut masih harus melalui uji laboratorium.
Sebelumnya, terdapat video yang beredar terkait dengan dugaan pencemaran karena adanya lapisan minyak di perairan Bontang Lestari.
Namun Jayadi meyakini bila video tersebut diambil di wilayah industri, bukan di laut lepas atau zona tangkap. “Laut yang di video itu adalah zona industri,” sebutnya.
Diketahui, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bontang telah melakukan uji sampling dugaan pencemaran di perairan Bontang Lestari.
Kepala DLH Kota Bontang Heru Triatmodjo mengatakan, uji sampel air dilakukan di tiga titik yakni di bagian hulu, tengah, dan hilir.
Pihaknya menguji dengan menggunakan empat parameter. Di antaranya tingkat keasaman (pH), suhu, salinitas, dan kecerahan. Sementara baku mutu merujuk pada PP RI 12/2021.
“Hasil uji menggunakan parameter tersebut masih memenuhi baku mutu,” katanya.
Meski demikian, pihaknya turut melakukan uji dengan mengirimkan ke sampel ke laboratorium tersertifikasi di Samarinda. Uji sampel kedua ini dilakukan menggunakan sekitar 20 indikator.
Mengingat uji yang mereka lakukan masih dalam cakupan internal dan tidak dapat dijadikan rujukan.
“Kami sudah mengirimkan sampel dan masih menunggu hasilnya. Biasanya diproses selama 14 hari kerja,” tandasnya. (*)