BONTANG – Aksi kebut-kebutan di jalan masih menghiasi jalanan Bontang tiap Sabtu malam. Namun, aksi yang meresahkan warga tersebut akhirnya bisa dibubarkan oleh Tim Khusus (Timsus) Anti Balapan Liar Sat Lantas Polres Bontang saat melakukan patroli, Sabtu (25/8) malam hingga Minggu (26/8) dini hari.
Sebanyak 20 motor yang jadi tunggangan para pembalap liar ini berhasil diamankan oleh polisi. Tak tanggung-tanggung, untuk memberikan efek jera, para pelaku yang sebagian besar masih di bawah umur dan berusia sekolah atau anak baru gede (ABG) ini dihukum mendorong motor dari simpang Jalan Cipto Mangunkusumo hingga Polres Bontang.
Kapolres Bontang, AKBP Siswanto Mukti melalui Kasat Lantas AKP Irawan Setyono mengatakan, selama dua pekan terakhir ada peningkatan laporan terkait balapan liar dari masyarakat. Oleh karenanya, Irawan kembali mengaktifkan Timsus Anti Balapan Liar. “Tadi malam (Sabtu malam, Red) sebanyak 10 personel atau 2 tim dikerahkan untuk mengantisipasi kenakalan remaja itu, dan benar cukup ramai balapan liar di beberapa titik,” jelas Irawan, Minggu (26/8).
Beberapa titik balapan liar mulai dari Kilometer 6, simpang RS Amalia, Gunung Sari, dan Gunung Telihan. Sebanyak 20 unit kendaraan pun berhasil diamankan dari pengendara yang sempat melakukan aksi kebut-kebutan di jalan. Namun demikian, upaya pengamanan pun cukup sulit karena mereka sempat lari ke wilayah Pupuk Raya atau Jalan Cipto Mangunkusumo, ataupun Gunung Telihan dan Loktuan. “Kami tekan di satu wilayah, mereka lari ke wilayah lain, makanya kami jaga di simpang Pupuk Raya (Cipto Mangunkusumo, Red.) dan berhasil diamankan,” ujarnya.
Rata-rata dari mereka yang melakukan aksi balapan liar adalah anak di bawah umur dengan usia sekolah. Mereka juga anak sekolah baik warga Bontang maupun luar Bontang atau Teluk Pandan.
Hal tersebut tentu menjadi perhatian bersama termasuk para orang tua. Sehingga Irawan mengharapkan orang tua lebih mengawasi anak-anaknya saat hendak keluar rumah, baik yang membawa motor ataupun tidak. Mengingat biasanya mereka dari rumah tidak membawa motor tetapi ikut teman-temannya. “Ini juga seperti regenerasi, karena banyak siswa baru yang masuk SMP, yang kelas IX sudah kami tangani generasi berikutnya menjadi pemain baru,” ungkapnya.
Makanya, lanjut dia, dalam hal ini perlu juga peranan guru di sekolah. Karena balapan liar lebih cenderung terhadap lingkungan. “Kami harap orang tua dapat mengenali teman-teman anaknya yang sering keluar malam, apalagi yang masih di bawah umur,” pinta dia.
Irawan bersyukur saat diamankan tidak ada kejadian kecelakaan. Namun tentu ini harus menjadi perhatian semua, mengingat balapan liar dapat mengganggu pengendara lain juga pelakunya sendiri. “Makanya kendaraannya kami amankan selama satu bulan, dan kami berikan efek jera dengan memerintahkan mendorong motornya dari Pupuk Raya sampai Polres sebagai upaya pembinaan,” bebernya.
Terkait sanksinya, Irawan mengatakan memanggil para orang tua wali. Dan rata-rata para orang tua mendukung tindakan dari kepolisian. “Aksi balapan liar ini terjadi sekira pukul 22.30 Wita, hingga 02.30 Wita. Ini gabungan dari apel tengah malam sampai dini hari, menuju subuh sudah mulai sepi dan banyak yang membubarkan diri,” pungkasnya.(mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post