BONTANG – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bontang membekuk seorang pemuda yang kerap melakukan aksi penggelapan sepeda motor. Total, 25 motor berhasil digelapkan, berbekal ilmu tipu daya yang ia miliki untuk memperdaya korbannya.
Hal ini diungkapkan Kapolres Bontang AKBP Boyke Karel Wattimena saat konferensi pers di Kantor Polres Bontang, Senin (11/5/2020) Pelaku sebelumnya ditangkap di Samarinda pada 2 Mei lalu.
“Hipnotis bahasa lainnya,” ungkap Kapolres Bontang didampingi Kasat Reskrim Polres Bontang AKP Mahfud dan Kabag Humas Polres Bontang AKP Suyono.
Modus yang dilakukan pria berinisial NS ini bermacam-macam. Di antaranya yang terjadi di wilayah Bontang, dengan mendatangi sebuah bengkel dan meminjam motor ke pemilik bengkel. Ia beralasan, motor yang dimilikinya sedang rusak. Seketika itu, dengan mudahnya korban langsung meminjamkannya. Namun ketika dipinjamkan, tidak pernah dikembalikan.
“Modus lain menginap di rumah korban. Setelah menyakini sebagai orang baik-baik, tapi ketika tidur, pagi harinya motor korban telah dibawa lari. Korban tidak pernah mengenal korbannya,” ucapnya.
Dari aksinya semenjak 2016 lalu itu, pria ini berhasil menggondol puluhan motor berbagai merek dari korbannya yang tersebar di beberapa daerah di Kaltim dan Kalsel. Untuk di Bontang sendiri, ada sebanyak delapan unit motor, sedangkan di Kutim ada sebanyak 17 unit motor.
“Di Bontang ini ada delapan TKP (tempat kejadian perkara), cuma yang dia ingat baru tiga TKP. Kemungkinan juga masih ada lagi tkp lainnya,” katanya.
Aksinya ini bukan pertama kali. Sebelumnya, pria ini sudah dua kali masuk bui dengan kasus yang sama yakni penggelapan, pada 2009 dan 2014.
“Dia ini resedivis,” tambah Boyke.
Kasus ini diungkap setelah Satreskrim Polres Bontang mendapatkan laporan dari warga Kelurahan Loktuan yang mengakui kehilangan motor. Sebab itu, pihaknya melakukan pengembangan. Alhasil setelah satu pekan, pihaknya berhasil mengamankan tersangka di Samarinda.
“Saya mengimbau agar tidak terlalu percaya dengan orang yang tidak dikenal. Kalau ada warga Bontang yang merasa kehilangan untuk mengecek ke Polres Bontang,” imbaunya.
Sementara itu, NS membenarkan dia menggunakan ilmu tipu dayanya selama beraksi. Ilmu itu, katanya, telah dimiliki sejak 2014 lalu.
“Sebenarnya saya minta ilmu kebal, cuman salah baca jadinya itu (tipu daya). Tapi saya sudah buang ke wc, saya bertobat sudah,” akunya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post