bontangpost.id – Dukung penanganan kesehatan masyarakat sekaligus mengantisipasi penyebaran Covid-19 di masa new normal, Pupuk Kaltim kembali menyalurkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis di Bontang dan Samarinda, Kamis (2/7/2020).
Untuk Bontang, bantuan diberikan kepada RS Amalia berupa 100 unit baju hazmat dan 25 masker N95. Diserahkan oleh Plt Superintendent Bina Lingkungan dan Kemitraan Departemen Corporate Social Responsibility (CSR) Pupuk Kaltim, Cantri Winarti kepada Direktur RS Amalia, Yuniarti Arbain di Hotel Grand Equator.
Sedangkan untuk Samarinda, bantuan 200 unit baju hazmat diberikan kepada 3 instansi, yaitu 100 unit untuk RSUD AW Sjahranie, 50 unit untuk Palang Merah Indonesia (PMI) Samarinda, dan 50 unit untuk Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Kaltim. Bantuan pun diserahkan oleh Kepala Kantor Perwakilan Pupuk Kaltim Samarinda, Sugeng Suedi.
Diungkapkan Cantri, bantuan ini merupakan kelanjutan kontribusi Pupuk Kaltim bagi tenaga medis di Bontang, dalam penanganan dan antisipasi Covid-19, setelah sebelumnya juga telah disalurkan disinfektan, hand sanitizer, dan masker kain.
“Diharap bantuan ini bisa dimanfaatkan maksimal tenaga medis RS Amalia untuk penanganan pasien selama new normal, agar potensi penyebaran Covid-19 bisa ditekan secara maksimal,” ujar Cantri.
Senada dengan Cantri, Sugeng Suedi mengatakan bahwa Pupuk Kaltim terus mendukung upaya berbagai pihak dalam penanganan Covid-19, sehingga potensi penyebaran virus dapat terus ditekan dan tidak semakin meluas.
“Ini wujud kontribusi Pupuk Kaltim dalam penanganan Covid-19, agar virus tak semakin meluas dan pasien yang saat ini masih dirawat bisa segera tertangani dengan baik,” ujar Sugeng.
Sementara itu, Yuniarti Arbain memberikan apresiasi atas kontribusi Pupuk Kaltim bagi tenaga medis Bontang, karena bantuan yang disalurkan sejatinya dibutuhkan untuk penanganan pasien. Meski RS Amalia tidak termasuk rumah sakit rujukan Covid-19, namun beberapa pasien yang ditangani berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP), sehingga butuh APD standar untuk perawatan yang dilakukan.
“Alhamdulillah, ini sangat bermanfaat, khususnya baju hazmat sangat dibutuhkan karena ketersediaan yang terbatas,” tutur Yuniarti.
Terpisah, Ketua Tim Covid-19 RSUD AW Sjahranie, dr Sisi juga mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan kepedulian Pupuk Kaltim dalam mendukung kinerja tenaga medis, khususnya penanganan pasien covid-19 di RS AW Sjahranie. Dirinya mengaku bantuan ini kesekian kali diterima pihaknya dari Pupuk Kaltim, sejak awal pandemi berlangsung. Terkait kualitas, baju hazmat ini dinilai telah sesuai standar medis untuk dimanfaatkan maksimal dalam penanganan pasien di RS AW Sjahranie.
“Baju ini sangat cocok dan memenuhi syarat untuk dipakai tim medis dalam penanganan Covid-19,” kata dr Sisi.
Penyaluran bantuan antisipasi pencegahan Covid-19 sengaja dilakukan secara bertahap, karena pasokan beberapa item masih terbatas di pasaran. Proses pengadaan secara mandiri Pupuk Kaltim lakukan melalui pemberdayaan mitra binaan, seperti masker kain dan baju hazmat. Khusus pembuatan baju hazmat, membutuhkan waktu sekira satu bulan, mulai dari penyiapan bahan baku yang khusus didatangkan dari luar Bontang, hingga proses jahit yang melibatkan mitra binaan berpengalaman. Seluruh pengadaan masker maupun baju hazmat akan disalurkan ke berbagai pihak yang membutuhkan.
Bantuan akan terus disalurkan Pupuk Kaltim, baik untuk tenaga medis maupun masyarakat, untuk pencegahan Covid-19 saat new normal ini. Pupuk Kaltim berharap kerja sama dan sinergi yang terjalin dengan berbagai pihak bisa terus menekan potensi penyebaran virus di masyarakat. (*/ram/nav/advertorial)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post