BONTANG – Pemkot Bontang segera membangun pusat informasi wisata di kelurahan Bontang Kuala. Bangunan ini bertujuan untuk memperkenalkan destinasi wisata yang ada di Kota Taman. Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Bambang Cipto Mulyono mengatakan, konsep ke depan dari bangunan ini akan menggunakan sarana berbasis ilmu teknologi.
“Konsep ke depan semua destinasi wisata di Bontang dapat diakses di Pusat Informasi Wisata. Ke depannya, siapapun yang mencari tempat wisata yang ada di Bontang bisa ke situ (Pusat Informasi Wisata, Red.),” kata Bambang kepada Bontang Post, Jumat (11/5).
Nantinya, gedung tersebut bakal terbuka untuk umum. Baik itu dari wisatawan lokal, nusantara, maupun mancanegara diperbolehkan datang ke Pusat Informasi Wisata.
“Siapa saja boleh datang, terutama orang yang ingin tahu di mana tempat wisata di Bontang,” tuturnya.
Pembiayaan proyek ini memakai APBN melalui dana alokasi khusus (DAK). Dikatakan Bambang, dari seluruh daerah kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Kalimantan Timur, hanya Kota Bontang saja yang mendapatkan bantuan tersebut di tahun ini.
“Saya tidak tahu pertimbangannya apa,” singkatnya.
Bangunan pusat informasi wisata berukuran 10×15 meter. Bangunan hanya berdiri satu lantai. “Anggarannya tidak cukup, kecil saja tidak terlalu besar gedungnya,” ucapnya.
Pemilihan lokasi dikarenakan Bontang Kuala dekat dengan jantung kota Bontang. Sehingga akses warga untuk menuju tempat tersebut tidaklah jauh.
Kebetulan, faktor ketersediaan lahan juga mendukung pemilihan lokasi bangunan Pusat Informasi Wisata di Bontang Kuala. Rencananya, gedung tersebut akan didirikan di terminal Bontang Kuala. “Ada tanah pemerintah yang kosong sehingga bisa untuk dimanfaatkan,” ujarnya.
Upaya tersebut sekaligus sejalan dengan konsep pengenalan Bontang Kuala sebagai Kelurahan Wisata Mandiri. Belum lama ini, kelurahan tersebut mendapat penghargaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi sebagai Desa Mandiri Wisata.
“Kami mau branding Bontang Kuala sebagai Kelurahan Wisata Mandiri, cocok saja dengan rencana pembangunan ini,” paparnya.
Diharapkan dengan adanya Pusat Informasi Wisata dapat menambah jumlah wisatawan ke depannya. Sebagai informasi jumlah wisatawan di 2015 hanya berkisar 5 ribu orang. Dua tahun berselang, jumlah tersebut meningkat drastis hingga menembus angka 383.000 wisatawan.
“Semakin banyak orang berkunjung ke kota Bontang maka akan menambah rezekinya warga Bontang,” harapnya.
Bahkan, Disporapar berencana untuk menarik retribusi destinasi wisata yang dikelola oleh Pemkot Bontang. Hal ini guna menambah pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sebelumnya Disporapar belum melakukan menarik retribusi lantaran ingin memperkenalkan destinasi wisata terlebih dahulu.
“Kami harapkan tempat rekreasi yang dikelola Pemkot Bontang akan kami coba tarik retribusi, walaupun nilainya kecil,” kata Bambang.
Proyek pembangunan bangunan tersebut saat ini masuk tahap pelelangan. Berdasarkan data di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Bontang, nilai pagu paket sebesar Rp 750.254.000.
Adapun lingkup pekerjaan meliputi persiapan, pendirian bangunan, hingga pemasangan instalasi listrik. Sampai pukul 17.00 Wita, jumlah peserta lelang telah mencapai 33 perusahaan. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post