Pekerjaan Jalan Pendekat Terhambat Cuaca
SANGATTA – Kabar baik bagi masyarakat Kutim yang ingin menuju pelabuhan Makasar dan Pare-Pare di Sulawesi Selatan tidak perlu jauh-jauh lagi ke Bontang. Pasalnya, pelayaran kapal Queens Soya yang semula bersandar di Pelabuhan Loktuan Bontang, akan membuka rute pelayaran dari Sangatta.
Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang mengatakan, awalnya di Pelabuhan Sangatta hanya melayani pelayaran dari Surabaya menuju Belang-Belang, Kenyamukan Sangatta, Pulau Sebatik, dan kembali lagi ke Surabaya. Namun belakangan ada lagi rencana pengalihan jalur dari pelayaran Kapal Queens Soya.
“Jadi dari komunikasi kami dengan Syahbandar, memang wacananya akan ada pengalihan jalur. Jadi, tidak lagi dari Bontang, namun langsung dari Sangatta,” ucap Kasmidi.
Dia juga menambahkan, terkait dengan pelayaran jalur tol laut nasional, sebenarnya sudah mulai berjalan sejak Maret 2017 lalu. Namun, karena adanya miss komunikasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait sehingga informasi tersebut tidak tersampaikan.
“Infonya sudah dua kali ada pelayaran. Kami kira mulai bulan lima, tapi ternyata sudah dari bulan tiga,” sebutnya.
Kasmidi mengatakan, dengan berjalannya jalur pelayaran tol laut nasional akan banyak keuntungan yang diterima Kutim. Tidak hanya akses transportasi yang mudah, namun juga menjadi kesempatan Kutim mengenalkan dan menjual hasil produk dan buminya ke daerah lain.
“Saya sudah meminta Disperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) untuk menindaklanjuti Mou dengan Pemkot Surabaya. Kalau nanti sudah jalan, apa saja dari Kutim bisa dijual ke luar. Mulai dari pangan, kerajinan tangan dan hasil produk lainnya,” ujar Kasmidi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Aswandini Eka Tirta mengatakan, proses pekerjaan pembangunan jalan pendekat sejauh ini sudah menyelesaikan proses land clearing. Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan bio textile. Hanya saja, dalam penimbulan jalan masih terhambat keberadaan material tanah uruk. Sebab, sebagian besar tambang galian material tanah uruk di Sangatta masih belum berizin dan dalam pengawasan Polda Kaltim.
“Tapi kami sudah berkoordinasi dengan polisi. Mudah-mudahan ada jalan keluarnya,” kata Aswan.
Selain itu, lanjut dia, masalah cuaca juga menjadi hambatan dalam proses pekerjaan. Mengingat saat kondisi air laut pasang dan curah hujan tinggi, pekerjaan terpaksa dihentikan.
“Itu saja hambatannya. Kalau yang lain tidak ada. Tapi tetap target kami bisa selesai dalam sebulan,” tutupnya. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post