SAMARINDA – Sebanyak 918 orang personel keamanan bakal diturunkan untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2018. Pasukan tersebut terdiri dari 680 aparat kepolisian dan 238 aparat TNI. Jumlah ini kemungkinan bakal bertambah karena akan ada bantuan dari organisasi kemasyarakatan (ormas).
Demi memastikan kesiapan dan kelengkapan pasukan pengamanan Natal dan Tahun Baru, Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) bersama Polresta Samarinda, Pemkot Samarinda, dan ormas menggelar apel gabungan. Bertempat di lapangan Polresta Samarinda, Kamis (21/12) kemarin, ratusan aparat keamanan memperagakan kemampuan mengamankan hari besar umat Kristiani.
Danrem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN), Brigjen TNI Irham Waroihan mengatakan, personel keamanan ini dikerahkan untuk mengamankan gereja dan sejumlah tempat yang dianggap rawan konflik. Sebelumnya, TNI dan Polri sudah melakukan identifikasi sejumlah tempat yang berpotensi terjadi konflik selama Natal dan Tahun Baru.
Setelah melakukan pengecekan pasukan, dia menilai keamanan akan terjaga dengan baik. “Kami siap mengamankan Natal dan Tahun Baru. Karena personel kami sudah terlebih dahulu diuji dari segi fisik dan kemampuan. Kami pastikan Samarinda aman,” tegas Irham.
Ia mengungkap, pengamanan Natal dan Tahun Baru tidak hanya menjadi tanggung jawab TNI dan kepolisian. Melainkan juga menjadi tugas pemerintah dan masyarakat. Sebab, Samarinda adalah ibukota Kaltim yang akan banyak dikunjungi masyarakat. Maka tugas pengamanan jauh lebih berat dibandingkan daerah lain di Bumi Etam.
“Semua unsur harus siap mengamankan Natal dan Tahun Baru. Peralatan pengaman, kesiapan fisik personel, dan identifikasi tempat yang rawan terjadi kericuhan harus dilakukan sejak awal. Karenanya, sinergitas antara TNI dan kepolisian harus terbangun. Baik komunikasi maupun pengamanan di lapangan,” tegasnya.
Dia menjelaskan, ratusan pasukan ini bakal melakukan operasi lilin pada Sabtu (23/12) besok. Operasi lilin ini akan berlangsung sampai 1 Januari 2018. Irham menyebut, operasi ini ditujukan memastikan perayaan Natal dan Tahun Baru aman dan damai. Potensi kemunculan teroris selama Natal dan Tahun Baru masih harus diwaspadai aparat keamanan.
“Pasukan kami terus bergerak memastikan tidak ada gangguan teroris. Kami tidak ingin terjadi pengeboman teroris,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Samarinda, Kombes Pol Vendra Rifianto mengatakan, lokasi-lokasi strategis untuk diamankan selama operasi ini di antaranya gereja, tempat-tempat keramaian, objek wisata, tempat perbelanjaan, dan tempat rekreasi.
“Bandara dan lalu lintas juga kami amankan. Semua titik, dalam kota maupun antar kabupaten/kota yang berdekatan dengan Samarinda kami pastikan keamanannya,” katanya.
Ada beberapa potensi konflik yang dikhawatirkan dapat terjadi. Selain konflik antara anak muda, juga aksi sweeping yang dilakukan ormas. Hal ini terjadi karena kesalahpahaman dan tidak adanya komunikasi intensif antara pihak keamanan, pemerintah, dan masyarakat.
Untuk itu dia menekankan kepada ormas, pemuda, dan tokoh masyarakat agar memercayakan penyelesaian masalah konflik pada pihak keamanan. Jika terdapat pelanggaran di masyarakat, warga diimbau agar segera melapor pada kepolisian.
Terpisah, Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang mengatakan, pemerintah sudah berkoordinasi dengan seluruh unsur. Untuk memastikan keamanan di wilayah Kota Tepian. Pihaknya sudah mengambil langkah-langkah agar hari besar keagamaan tersebut berjalan aman dan damai.
“Saya sudah mengumpulkan ketua RT, lurah, camat, dan unsur FKPD (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) agar mengerahkan kemampuan terbaik. Membantu aparat keamanan mengamankan Natal dan Tahun Baru,” kata Jaang. (*/um)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: