Sonny Lesmana, Komisaris Utama PT Black Bear Resources Indonesia, merayakan ulang tahun ke-63, Kamis (13/4) malam tadi. Perayaan ulang tahunnya dirayakan sederhana di Lembah Permai, tepatnya di belakang Hotel Oak Tree Jalan Arief Rahman Hakim Bontang. Yang merayakannya adalah para karyawan dari PT Black Bear.
“Ini kejutan bagi saya. Saya tidak tahu, kalau karyawan membuat acara ini. Terima kasih sudah hadir di malam yang bahagia buat saya ini,” ungkap Sonny kepada rombongan Bontang Post yang dipimpin Direktur Bontang Post Agus Susanto. Ikut mendamping Manager Pemasaran Darman, Manager Iklan Annuru Sulistyo, Manager HRD & GA Mumtazah Bura Datu, Manager Keuangan Gunawan, dan Manager IT Nurdiansyah.
Ratusan orang ikut merayakan ulang tahun Direktur Utama PT Bangun Setia Graha ini. Hadir para pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bontang, Komunitas Penghobi Ikan Koi Bontang, dan para kerabatnya. “Saya berharap tempat yang saya bangun ini (Lembah Permai, Red.) nanti bisa membuat warga Bontang dan orang yang datang bahagia. Tapi ini belum di-launching. Tunggu saja waktunya,” tutur Sonny.
Kedatangan rombongan Bontang Post, menjadi momen yang spesial bagi Sonny. Apalagi dirinya mendapatkan kenang-kenangan berupa karikatur. “Terima kasih untuk Bontang Post. Saya sangat senang dengan hadiah ini,” aku Sonny ketika menerima karikatur dari Agus Susanto.
Sementara Agus mengaku hubungannya dengan Sonny sudah seperti saudara. Sebagai mitra usaha, tentu saling menopang agar sama-sama maju. “Pak Sonny adalah tokoh dan pengusaha dari Bontang. Tentu apa yang sudah dilakukan kita doakan bisa bermanfaat bagi warga Bontang. Tentu kalau tempat ini (Lembah Permai, Red.) sudah dibuka, akan menambah destinasi wisata baru di Kota Bontang. Tentunya bisa menyumbangkan pendapatan asli daerah,” beber Agus.
Ya, Sonny memang telah menyulap kawasan lembah Permai sebagai kawasan wisata dan edukasi lingkungan yang dibangun di Kilometer 3, Kelurahan Belimbing. Berbagai wahana permainan telah disiapkan di lokasi itu.
Awalnya, kawasan ini dibangun untuk menunjang Perum Lembah Asri. Kompleks perumahan yang dia dirikan. Belakangan, Sonny memutuskan areal seluas 9 hektare itu akan dibuka untuk umum.
Fasilitas seperti kolam renang, arena outbound, kolam yang berisi 5 ribu ikan koi, serta budi daya tanaman hortikultura, tersedia. “Doakan saja secepatnya di-launching. Sementara kami masih selesaikan perizinannya,” aku Sonny.
Sonny mengonsep Lembah Permai tidak hanya memandang dari segi bisnis. Walau dalam pembangunannya, dia harus merogoh kocek cukup dalam. Terpenting, bagi dia, bisa membuat orang lain bahagia. “Saya percaya kalau bisa membuat orang senang, gembira, maka rezeki datang sendiri,” sebutnya.
Tak jauh dari tempat ini, pria 63 tahun ini berencana membangun wihara. Dia mengatakan sudah menghibahkan lahan. “Tapi masih terbentur aturan, karena masuk dalam RTH (ruang terbuka hijau), bukan tempat ibadah,” terangnya.
Anak kedelapan dari 12 bersaudara itu optimistis bisa merealisasikannya pada tahun ini. Terlebih, kehadiran wihara dirasa sangat penting. Sonny mengungkapkan, memang tidak semua etnis Tionghoa beragama Buddha. Namun, rata-rata dari mereka membutuhkan rumah ibadah. Di antaranya, umat Khonghucu yang memerlukan kelenteng.
Sejak dicabutnya peraturan dua menteri, terang dia, sudah tidak ada lagi syarat jumlah penganut untuk mendirikan rumah ibadah. Sebelumnya, hal itulah yang menjadi adangan untuk mendirikan wihara ataupun kelenteng. “Di Bontang etnis Tionghoa hanya 125 kepala keluarga. Tidak lebih dari 80 orang atau 25 kepala keluarga Buddha. Sisanya Islam, Kristen, Hindu, dan Khonghucu,” jelasnya. (red)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post