SANGATTA – Banyak ditemukan penghuni di sejumlah kamar hotel di Kutai Timur (Kutim), dengan identitas pendatang. Tidak hanya itu, bahkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sempat merazia pasangan selingkuh.
Hal tersebut dijelaskan oleh Kasi Penertiban Umum Satpol PP Kutim, Syamsul Arif. Menurutnya saat dilakukan patroli di beberapa hotel kelas melati, khusunya Sangatta terdapat banyak pasangan bukan suami istri. Sehingga pihaknya terpaksa mendata para pelaku.
“Banyak yang tertangkap di beberapa hotel pasangan ilegal, tidak memiliki surat menikah, bahkan kartu tanda penduduk. Jika memang ada, mayoritas KTP luar daerah,” ujarnya saat diwawancarai di kantornya, belum lama ini.
Serupa dengan hotel, dia mengatakan beberapa lokasi kerap disalahgunakan. Seperti halnya tempat dengan penerangan yang minim sering dijadikan tempat berduaan oleh remaja.
“Kami khawatir hal seperti ini semakin menjadi-jadi. Seperti polder atau bukit pandang, banyak sekali anak muda pacaran disana. Jangan sampai mereka melakukan hal yang tidak sepantasnya,” tuturnya.
Dia mengaku miris melihat kondisi remaja masa kini. Syamsul menyayangkan minimnya inovasi dan kreatifitas bagi anak muda. Sehingga menjerumuskan pada perbuatan yang salah.
“Sekarang tidak seperti dahulu, anak zaman sekarang kurang tertarik dengan kegiatan yang positif. Beberapa kali saya patroli, sering bertemu dengan remaja yang sedang ngelem atau ngomiks. Parahnya, mereka melakukan aksinya bahkan di kuburan,” teranganya.
Hal tersebut menjadi alasan pihaknya terus melakukan razia dan patroli. Guna mencegah hal buruk dan menjaga keamanan daerah. “Kami inginnya anak muda di Kutim tidak salah langkah. Diatas jam 10.00 Wita, jika mereka masih ada di lokasi terpaksa kami giring ke Masjid Raya Bukit Pelangi untuk membuat surat pernyataan,” tandasnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post