SAMARINDA – Peredaran gelap narkoba di daerah pelosok seperti di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) patut diwaspadai pihak kepolisian. Pasalnya, peredaran barang haram tersebut berpotensi kuat menyasar para remaja di daerah pelosok.
Menurut Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Kabupaten Mahakam Ulu (IMKMU) Kaltim, Stanislaus Nyopaq, penyebaran narkoba di daerah Mahulu sudah menjadi rahasia umum. Bahkan dirinya kerap kali menemukan remaja dan pemuda mengonsumsi sabu. Anehnya belum ada penindakan maksimal yang dilakukan aparat.
Kata dia, meski belum dikalkulasi dalam jumlah tertentu, tetapi dari sekian banyak remaja dan pemuda di daerah Mahulu, sudah merasakan bahkan kecanduan narkoba.
“Sangat disayangkan tidak banyak penindakan di sana. Padahal kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan. Kami berharap ada upaya gabungan dari pemerintah dan kepolisian untuk mengambil langkah,” imbuh Stanis, Senin (16/4) lalu.
Stanis menduga, berbagai jenis narkoba yang beredar di Mahulu dikirim dari luar daerah. Bila dilihat dari arus masuk transportasi di kabupaten pecahan Kutai Barat (Kubar) tersebut, pengedar diduga mengirim barang haram itu melalui transportasi sungai.
“Pengiriman itu lewat sungai, jadi mudah saja bagi petugas menindak dan menangkap pelakunya. Tetapi sayang, selama ini belum ada pemeriksaan di pintu masuk Mahulu,” bebernya.
Pemeriksaan dari kepolisian dan pemerintah, lanjut dia, sangat diperlukan agar meminimalisir penyebaran narkoba di Mahulu. Karena hanya dengan cara itu pengirim dapat dihentikan langkahnya oleh aparat kepolisian atau tim gabungan.
Sekretaris Jenderal IMKMU Kaltim, Asriani menambahkan, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat khususnya mahasiswa dan pemuda perlu melakukan sosialisasi tentang bahaya narkoba di Kabupaten Mahulu.
“Kami mendorong pemerintah dan kepolisian agar segera mengambil langkah tersebut. Kami siap membantu kapan saja diperlukan. Karena ini demi menyelamatkan nasib remaja dan anak muda di sana,” sebut mahasiswa yang karib dipanggil Acy itu.
Kata Acy, langkah tersebut dapat diambil melalui dorongan pemerintah provinsi dan kabupaten. Pasalnya, apabila sosialisasi hanya dilakukan mahasiswa, maka tidak akan mampu menyasar seluruh wilayah tersebut. “Tetapi sebelum itu kami akan terlebih dulu melakukan identifikasi dan sosialisasi secara mandiri lewat IMKMU,” sebutnya. (*/um)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: