BONTANG – Pasca musibah kebakaran yang menimpa Madrasah Aliyah Daarul Dakwah Wal Irsyad (MA DDI) Kelurahan Berbas Pantai beberapa waktu lalu, kini perlahan madrasah dibawah nanungan Kementerian Agama itu mulai mengawali aktivitasnya dari nol lagi. Pasalnya akibat musibah dahsyat tersebut, tak ada satupun gedung maupun dokumen sekolah yang tersisa.
Beruntung, karena lokasi sekolah yang berdekatan dengan Madrasah Ibtidaiyah (MI) DDI, akhirnya diputuskan siswa-siswi untuk sementara menggunakan kelas MI DDI sebagai tempat belajar mereka. Ini akan berlangsung sampai mereka memiliki gedung sendiri. Adapun jam belajarnya, akan dilakukan bergantian dengan dibagi dua waktu. Pertama di pagi hari pukul 07.00- 11.00 Wita digunakan oleh murid MI DDI, selanjutnya pukul 11.00-17.45 Wita baru digunakan untuk murid MA DDI.
Usai memastikan siswa-siswinya bisa belajar kembali, kini teranyar para guru sudah memiliki gedung guru sementara. Gedung sekretariat Ikatan Guru Indonesia (IGI) Bontang yang tepat berada di samping MA DDI kini dijadikan ruang guru usai direnovasi. Beruntung karena dibangun dari beton, sehingga gedung tersebut saat kebakaran lalu tidak sampai rusak parah.
“Sudah kami tempati sekira seminggu terakhir. Jadi hasil dana dari masyarakat sebagian kami gunakan untuk renovasi ruang guru demi menunjang kegiatan belajar mengajar,” ujar Jamaluddin, Kepala MA DDI, Jumat (16/1) kemarin.
Pria yang juga Ketua IGI Bontang itu berujar, ronovasi yang dilakukan di gedung IGI tersebut diantaranya mengganti atap dan plafon bangunan, mengecat ulang, penyekatan ruangan, serta mengganti instalasi listrik dengan yang baru. Kini, para guru bisa lebih lebih terbantu dengan adanya kantor baru.
“Kami ucapkan terima kasih kepada semua donator yang telah membantu sehingga sampai saat ini kami perlahan bisa terus berbenah. Harapan kami semoga kedepan gedung MA DDI bisa segera terbangun,” harapnya. (bbg)







