SAMARINDA – Konstelasi politik di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018 diprediksi akan semakin menarik diikuti. Keputusan politik Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi maju menjadi pendamping Andi Sofyan Hasdam sebagai calon gubernur dan wakil gubernur menjadi salah satu alasannya. Sabtu (3/3) kemarin, keduanya telah resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim.
Duet Sofyan Hasdam dan Rizal diyakini akan memberikan efek politik yang cukup signifikan bagi skema politik yang telah disusun pasangan calon lainnya. Sebab, gairah politik yang sempat redup akibat tidak adanya wakil di Selatan Kaltim, diprediksi akan kembali bergeliat seiring tampilnya Rizal di Pilgub Kaltim.
Apalagi, pada proses pendaftaran di KPU Kaltim kemarin, Rizal Effendi telah dinyatakan lolos pemberkasan dan memenuhi syarat sebagai calon wakil gubernur yang mendampingi Sofyan Hasdam. Senin (5/3) besok pagi, Rizal bahkan telah dijadwalkan untuk mengikuti proses pemeriksaan kesehatan di RSUD AW Syaharanie, Samarinda.
Usai mendaftar di KPU Kaltim, Andi Sofyan Hasdam mengaku, sebagai penghargaan atas perjuangan dan semangat politik mendiang Nusyirwan Ismail, slogan ANNUR yang sebelumnya telah digunakan tidak akan diganti.
“Di slogan ANNUR itu, dapat berarti juga gabungan dari nama saya Andi Sofyan Hasdam, Nusyirwan Ismail, dan Rizal Effendi. Insyaallah kami tetap jalan dengan semangat dari almarhum pak Nusyirwan,” kata mantan Wali Kota Bontang dua periode tersebut.
Sebagai pasangan baru di Pilgub Kaltim, sambung Sofyan, dirinya optimis Rizal akan cepat dikenal masyarakat. Pasalnya, nama Rizal Effendi sendiri di kancah politik Benua Etam bukanlah nama baru. Rizal merupakan tokoh politik di Kota Minyak. Sebagai buktinya, pria yang pernah bergelut sebagai kuli tinta itu dipercaya sebagai Wali Kota Balikpapan selama dua periode.
“Untuk strategi kampanye, insyaallah tidak ada perubahan. Visi dan misi yang saya usung saat bersama pak Nusyirwan, tidak ada yang berubah. Tapi kalau pembagian kerja, kami akan bagi wilayah. Pak Rizal fokus di Balikpapan, Paser, dan PPU. Saya fokus di Kutim, Bontang, dan Berau. Kalau Samarinda, nanti kami garap bersama,” tuturnya.
Rencananya, dalam waktu dekat tim pemenangan ANNUR akan menggaet beberapa lembaga survey, untuk melakukan survei terhadap popularitas dan elektabiltas kedua kandidat yang diusung koalisi Partai Golkar dan NasDem tersebut. Pasalnya, hasil survei penting untuk membaca arah angin politik selanjutnya.
“Beberapa pengamat memang mengatakan, bergabungnya pak Rizal akan merubah peta suara pemilih. Tapi kami belum bisa bicara banyak sebelum adanya hasil survei. Lembaga survei seperti LSI, Poltracking, Indo Barometer, dan Median akan kami gandeng,” katanya. (drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: