Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Kamis, 22 April 2021
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Catatan Dahlan Iskan

Ribuan Kilometer Kansas – Boston

Reporter: BontangPost
Sabtu, 26 Mei 2018, 09:15 WITA
dalam Dahlan Iskan
3 menit dibaca
Merelakan Ditinggal Anak, Cucu, Menantu

Dahlan Iskan

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

Oleh: Dahlan Iskan

Berita dari Boston itu masuk ke HP saya. Tentang kepastian jadwal rapat di MIT. Masih ada waktu empat hari. Beberapa agenda di Hays bisa saya tunda. Termasuk lanjutan diskusi kredit untuk petani.

Jadwal ke Columbia saya majukan: lihat reaktor riset Universitas Missouri. Saya putuskan juga: ke Boston jalan darat. Toh tim saya dari Indonesia baru akan tiba sehari sebelum jadwal rapat.

Saya belum hitung: berapa ribu kilometer jalan yang harus saya tempuh. Yang jelas harus melintasi tujuh negara bagian. Sambil mampir-mampir. Nyetir bergantian. John dan saya. Hanya berdua.

Sayangnya saya sudah pernah menjelajah wilayah itu: Kansas, Missouri, Illinoi, Indiana, Ohio terus naik ke Buffalo, Niagara, Liverpool, mampir ke Universitas Syracuse, trus Amsterdam, Manchester, Lebanon, masuk negara bagian Vermon, ke timur tembus Boston. Empat hari tiga malam.

Tidak ada yang baru. Tapi saya bisa menambah ilmu: cara baru nyetir mobil. Pada umur 66 tahun. Belajar lagi: bagaimana menggunakan gas otomatis.

Di setiap mobil sebenarnya memiliki fasilitas itu. Tapi saya belum pernah memakainya. Atau mencobanya. Tidak mungkin dipakai di Indonesia. Yang jalannya seperti itu. Yang padatnya seperti itu. Tapi, di Amerika, kalau nyetir tidak pakai ‘itu’ justru membahayakan. Kaki bisa kram. Terlalu lama nempel di pedal gas. Tanpa gerakan menambah atau mengurangi gas.

Baca Juga:  Bermuara ke yang Besar Juga

Misalnya dari Hays di Kansas ke Columbia di Missouri itu. Delapan jam. Kecepatan hampir konstan: selalu 75 mil/jam. Atau sekitar 130 km/jam. Tanpa harus pindah jalur. Tanpa ada lampu merah. Tanpa harus injak gas. Tanpa harus injak rem. Nyaris begitu terus.

Itulah kondisi jalan bebas hambatan yang saya lalui. Nama jalannya I-70. Sepanjang ribuan kilometer namanya sama: Jalan I-70. I singkatan dari interstate.

Sepanjang jalan itu kadang dua lajur. Kadang tiga lajur. Tergantung wilayahnya padat atau tidak. Orang Amerika sangat terbiasa berkendara ribuan kilometer. Selalu menggunakan tuas kecil di bawah setir itu.

Begitu tuas diklik kecepatan mobil akan terus sama. Tidak akan lebih cepat atau lebih lambat. Kalau jalan lagi naik otomatis gasnya nambah sendiri. Kalau jalan lagi menurun gasnya berkurang sendiri.

Dengan demikian kedua kaki bisa sepenuhnya istirahat. Tidak harus selalu menempel di pedal gas. Kalau hanya ingin tambah gas cukup di tuas itu juga. Menguranginya pun begitu.

Awalnya saya takut. Lalu coba-coba. Ternyata memang enak begitu. Nyetir mobil enam jam pun tidak capek. Lalu-lintas lengang. Tidak pernah macet. Aspal jalannya mulus. Tidak ada gronjalan. Gak perlu bayar tol. Gratis.

Baca Juga:  Wardah Tahan Goda

Sepanjang jalan kami ngobrol apa saja. Tidak ada yang tidur. John sudah menceritakan nyaris semua isi Injil. Saya juga sudah menceritakan isi Quran. Isinya begitu banyak persamaannya.

Kami juga melakukan inventarisasi asal usul kesalahpahaman. Antara Islam dan Kristen.

John juga bercerita bagaimana orang Kristen mendoktrin kekristenan pada anak mereka. Saya menceritakan bagaimana kami mendoktrin keislaman di anak kami.

John sering menertawakan kekonyolan-kekonyolan dalam masyarakat Kristen. Saya pun juga menceritakannya di sisi masyarakat Islam.

Kadang kami bicara politik. Di dua negara. Kadang bicara mengenai mengapa ada ras. Dan asal usulnya.

John dan saya pernah sama-sama test darah. Untuk melihat DNA. Yang beda: darah John Jerman-Inggris. Darah saya: ras Asia Tenggara.

Tapi ada persamaannya. Meski sedikit. Dalam darah kami sama-sama mengandung aliran darah Nienderstal. kadarnya sama-sama 2 persen.

Nienderstal adalah manusia purba. Yang hidup di gua-gua di Eropa. Di dalam darah kami juga sama-sama mengandung darah suku Indian. John lebih tinggi: 5 persen. Darah Indian saya 2 persen.

John hanya punya 4 campuran (Jerman, Inggris, Indian dan Nienderstal). Darah saya lima campuran: Asia Tenggara (mungkin Jawa), Tionghoa, Arab, Indian dan Nienderstal.

Baca Juga:  Xinjiang

Di Buffalo kami mampir sebentar ke air terjun Niagara. Begitu banyak manusia. Dari begitu banyak ras.

Melihat Niagara ternyata gratis. Saya bertanya ke bagian informasi: mengapa tidak pakai karcis. Dia (she) menjawab: ini kan taman; masak ke taman harus bayar.

Oh iya. Ke pantai Kuta di Bali juga gratis. Kalau toh ada air terjun yang tidak gratis itu kan hanya retribusi.

Baguskah Niagara? Hebatkah? Seperti di gambar itu? Iya. Hebat. Indah. Seru. Tapi ya sudah. Memang hebat, mau diapakan.

Tidak sampai 15 menit kami meneruskan perjalanan. Tidak perlu menyesal. Toh tidak bayar.

Sampai Boston saya hitung: kami telah setir mobil 2.570 Kilometer. Dalam empat hari. Dan masih akan tambah.

Dari Boston masih akan ke Connecticut, Virginia, North Carolina, Kentucky, Illinoi dan kembali ke Missouri.

Rasanya, kapan-kapan saya harus ke Amerika lagi. Dari 52 negara bagian masih satu yang belum saya kunjungi: Maine. Di pojok timur laut.

Hampir saja saya mampir ke Maine. Saat menuju ke Boston. Tinggal satu jam dari Manchester, NH. Tapi tidak ada keperluan apa-apa.

Dan lagi tim saya yang dari Indonesia sudah menunggu di Boston. Lain kali, Maine. Kapan-kapan. (dis)

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: dahlan iskan
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan8Tweet5Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Komentar Anda

Related Posts

Menang Nirkuasa

Menang Nirkuasa

Jumat, 10 Mei 2019, 06:17 WITA
Bagaimana Menjaring Orang Mampu

Dokter Cerai

Kamis, 9 Mei 2019, 06:00 WITA
Kursi Roda

Kursi Roda

Selasa, 7 Mei 2019, 06:43 WITA
37 Derajat

37 Derajat

Senin, 6 Mei 2019, 05:57 WITA
Orang Suci

Orang Suci

Minggu, 5 Mei 2019, 12:01 WITA
Jantung Bocor

Jantung Bocor

Sabtu, 4 Mei 2019, 13:05 WITA
Postingan Selanjutnya
Bupati Dan Wabup Zakat Sekeluarga

Bupati Dan Wabup Zakat Sekeluarga

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Perampokan di Rawa Indah; Pemilik Toko Diancam Badik, Rp 15 Juta Raib

Perampokan di Rawa Indah; Pemilik Toko Diancam Badik, Rp 15 Juta Raib

Senin, 19 April 2021, 19:50 WITA
Jalan Poros Samarinda-Bontang Rusak karena Dijadikan Hauling, Tindakan Tegas Aparat Dinanti

Jalan Poros Samarinda-Bontang Rusak karena Dijadikan Hauling, Tindakan Tegas Aparat Dinanti

Sabtu, 17 April 2021, 10:35 WITA
Puluhan Truk Tanpa Nopol Pengangkut Batu Bara Ikut Hancurkan Jalan di Bontang Lestari

Puluhan Truk Tanpa Nopol Pengangkut Batu Bara Ikut Hancurkan Jalan di Bontang Lestari

Selasa, 20 April 2021, 12:00 WITA
Kerusakan Jalan Nasional di Tanah Datar, Perusahaan Tambang Harus Bertanggung Jawab

Kerusakan Jalan Nasional di Tanah Datar, Perusahaan Tambang Harus Bertanggung Jawab

Kamis, 15 April 2021, 12:00 WITA
Keterangan Korban Perampokan di Rawa Indah; Pura-pura Beli Beras, Pelaku Pamerkan Badik

Keterangan Korban Perampokan di Rawa Indah; Pura-pura Beli Beras, Pelaku Pamerkan Badik

Senin, 19 April 2021, 20:28 WITA
Popnas Diundur, Perpani Bontang Bersyukur

Popnas Diundur, Perpani Bontang Bersyukur

Kamis, 22 April 2021, 19:00 WITA
Pendaftar BPUM 2021 di Bontang Membeludak

Pendaftar BPUM 2021 di Bontang Membeludak

Kamis, 22 April 2021, 18:17 WITA
Liga 3 Ditargetkan setelah Idulfitri, Askot Tunggu Surat Resmi

Liga 3 Ditargetkan setelah Idulfitri, Askot Tunggu Surat Resmi

Kamis, 22 April 2021, 16:00 WITA
Jadi Kurir, Wanita 31 Tahun Kedapatan Bawa 2 Kilogram Sabu

Jadi Kurir, Wanita 31 Tahun Kedapatan Bawa 2 Kilogram Sabu

Kamis, 22 April 2021, 15:00 WITA
Lawan Kekerasan, AJI Samarinda Lakukan Aksi di Dua Kota

Lawan Kekerasan, AJI Samarinda Lakukan Aksi di Dua Kota

Kamis, 22 April 2021, 14:00 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.