BONTANG – Penyelesaian banjir di Jalan Kol diprediksi menelan dana sebesar Rp 750 juta. Nilai itu berdasarkan dari sketsa pembangunan gorong-gorong yang dibuat oleh warga. Hasil dari rembuk RT.
Saban hujan, wilayah itu terutama RT 09 dan 42 kerap terendam banjir. Buruknya drainase menjadi penyebab areal yang dihuni sekitar 400 kepala keluarga tersebut terendam. Salah satu yang terparah adalah Masjid Adz-Dzikru, yang terendam setinggi 60 sentimeter
“Jadi kami membuat gambar supaya air menjadi satu arah dengan membuat gorong-gorong di bawah jalan utama dan membuat drainase. Hasil draft gambar membutuhkan anggaran Rp 750 Juta,” jelas Bernadus, salah satu warga.
Untuk kedalaman drainase, kata Bernadus, yakni 1,5 meter dengan panjang 140 meter di wilayah. “Karena sering kebanjiran, makanya kami inisiatif melakukan gotong royong. Kami cari permasalahannya dan cari solusinya,”ujarnya.
Bernadus mengaku usulan tersebut baru akan diajukan kepada pemerintah. sebab saat banjir. Sementara, Ketua Komisi III Rustam mengatakan hasil pertemuan dengan jajaran Forkopimda di Jakarta, mereka sepakat tidak ada banjir. “Itu harga mati,” kata Rustam.
Pemkot Bontang akan mengalokasikan 10 persen APBD untuk penanganan banjir. Artinya, kalau APBD Bontang 2019 sebesar Rp 1,1 triliun, maka jumlahnya sekitar Rp 110 miliar. “Dana yang dibutuhkan untuk penyelesaian persoalan banjir membutuhkan Rp 250 miliar, yang Rp 100 miliar harus dioptimalkan,” bebernya.
Politikus Golkar tersebut mengaku akan memanggil Dinas Permukiman, Kawasan Perumahan, dan Pertanahan, serta Dinas Lingkungan Hidup. Untuk menindaklanjuti usulan dari dua RT tersebut. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post