bontangpost.id – Bangunan Rumah Sakit Taman Sehat yang berlokasi di eks Kantor Dinas Kesehatan (Diskes) telah selesai pembangunannya pada Januari lalu. Namun, gedung tiga lantai tersebut hingga kini belum dimanfaatkan. Padahal kasus aktif pasien Covid-19 makin tinggi.
Kepala Diskes dr Bahauddin mengatakan masih menunggu arahan lebih lanjut. Saat disinggung apakah erat kaitannya dengan menanti kebijakan kepala daerah terpilih, ia enggan berkomentar lebih lanjut.
“Saya tidak bisa berspekulasi. Kebijakan seperti apa sabar saja menunggu arahan dari pimpinan,” kata dr Bahauddin.
Sementara Sekretaris Kota (Sekkot) Aji Erlynawati menjelaskan
“Dokter masih terbatas. Kalaupun bisa juga untuk karantina,” kata pejabat yang akrab disapa Iin ini.
Meskipun demikian, pos untuk pemenuhan sarana penunjang sudah masuk dalam batang tubuh APBD 2021. Selanjutnya menyisakan pelaksanaan pengadaan. Berkenaan nakes, nantinya skema yang terkuat ialah melakukan perekrutan.
“Bisa saja kalau itu diperlukan. Mudah-mudahan tidak ada outbreak,” urainya.
Sebelumnya diwacakan bangunan itu untuk karantina pasien Covid-19. Terkhusus mereka yang bergejala ringan dan tanpa gejala. Mengingat lima rumah sakit saat ini tingkat keterisian tempat tidur mencapai 90 persen keatas. Baik ruang isolasi maupun ICU Covid.
Bahkan, tiga rumah sakit telah memanfaatkan hotel sebagai tempat perawatan. Meliputi RSUD Taman Husada, RS Pupuk Kaltim, dan RS Amalia. Kabid Pelayanan Medik dan Penunjang Medik RSUD Taman Husada dr Niken Titisurianggi mengatakan memakai salah satu hotel di Kecamatan Bontang Utara. Tersedia 40 tempat tidur yang disiapkan.
Berkenaan dengan tenaga kesehatan, dua perawat, satu bidan, dan tiga dokter disiagakan di lokasi tersebut. Menurutnya, setiap hari dilakukan pemeriksaan kondisi pasien. “Dokter siap memantau dan jika kondisi pasien darurat langsung dirujuk ke RSUD,” ucapnya.
Jubir Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Adi Permana menjelaskan RS Pupuk Kaltim memakai salah satu hotel di kawasan terdekatnya. Berkapasitas 32 ruangan. Sementara RS Amalia menggunakan salah satu bangunan hotel di bilangan Bontang Selatan. 20 ruangan disiapkan oleh pihak hotel tersebut.
Pelayanan ini bertujuan untuk mempermudah pasien dalam hal pengawasan. Adi merincikan kriteria untuk memperoleh fasilitas karantina di RS Satelit ialah hunian di tempat tinggalnya tidak memenuhi syarat. Salah satunya mencakup keterbatasan jumlah ruangan kamar. Sementara di lokasi sama terdapat banyak anggota keluarga lain.
“Kalau tidurnya campur itu bisa mendapatkan fasilitas. Apalagi orang yang tinggal sebatang kara sehingga tidak dapat suplai logistik. Selain itu, pasien yang tidak mau diatur isman bisa ditempatkan di RS Satelit,” urainya.
Nantinya pasien tersebut akan mendapatkan verifikasi dari Puskesmas wilayah kerja lingkungannya. Pihak Puskesmas akan memberikan surat rekomendasi. Berdasarkan informasi Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19, tren angka kasus paparan sedikit mengalami penurunan dalam kurun dua hari belakangan.
Pada Rabu (3/12) penambahan kasus melonjak, 140 orang. Total kasus aktif 1.094, 98 pasien menjalani perawatan di fasilitas kesehatan, sedangkan 996 pasien melakukan isolasi mandiri.
Total pasien sembuh tercatat 2.448. Terdapat penambahan sebesar 65 kasus sembuh di tanggal tersebut. Angka kesembuhan yaitu 67,9 persen. Meskipun demikian masih di bawah rata-rata nasional yakni 81,5 persen.
Berdasarkan peta sebaran, 13 kelurahan berada di zona merah. Kanaan berada di zona oranye. Semula berwarna merah. Adapun satu-satunya kelurahan yang berzona kuning ialah Bontang Lestari. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post