KASAT Reserse Narkoba Polres Kutim, Iptu Abdul Rauf saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, mengatakan jika pihaknya sudah menerjunkan anggota polisi untuk memintai keterangan terkait dugaan keracunan permen tengkorak.
Hingga saat ini baik korban maupun saksi masih dalam proses pemeriksaan anggota polisi. Sehingga pihaknya belum bisa memastikan dugaan keracunan tujuh siswa SD ini akibat mengkonsumsi permen tengkorak atau ada penyebab lainnya.
“Permen itu diimpor oleh PT Risky Abadi Jaya Anugrah, sebuah perusahaan di Jakarta yang diproduksi dari China,” ucap Rauf.
Lanjut Rauf, dari keterangan awal diketahui jika permen tengkorak ini dibawa oleh seorang siswi SD 001 Sangatta Utara berinisial DA, yang diperolehnya dari kantin neneknya yang berjualan di kantin sekolah Cendikia Jalan Haji Masdar Sangatta Utara. Permen tengkorak ini ada yang dijual DA kepada teman sepermainannya, namun juga ada yang diberikan percuma.
“Dari keterangan salah seorang guru SD 011, Nurul Hidayah bahwa tidak semua siswanya yang mengkonsumsi permen tengkorak ini mengalami keracunan. Makanya, kami masih melakukan penyelidikan,” tuturnya.
Hingga berita ini diturunkan, Polres Kutim bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim masih berkoordinasi menangani dugaan keracunan permen tengkorak ini. Sampel permen tengkorak tersebut telah diamankan dan dibawa petugas Dinkes Kutim, untuk nantinya dibawa ke Laboratorium di Samarinda guna dilakukan pemeriksaan terkait kandungan permen tengkorak tersebut.
“Kami menghimbau kepada orangtua untuk bisa mengawasi dan pemperhatikan anak-anaknya agar tidak sembarangan dalam mengkonsumsi jajanan berupa makanan atau minuman,” pesan Rauf. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post