Warga Kesulitan Mengurus Administrasi Kependudukan
SANGATTA – Warga yang berada di delapan Desa di Kecamatan Sangkulirang kembali menggulirkan harapan terbentuknya Sangkulirang Seberang. Diantara desa yang mengharapkan pemekaran itu ialah Desa Saka dan Mandu Pantai Sejahtra, Mandu Dalam, Pridan, Kerayaan, Tepian Terap, dan Pelawan.
Artina (59) salah seorang warga Desa Saka tersebut berharap pemekaran Sangkulirang seberang segera direalisasikan. Tuntutan ini dilayangkan untuk mempermudah masyarakat seberang dalam mengurus administrasi kependudukan. Seperti halnya pembuatan KTP, Akte Kelahiran, Kartu Keluarga dan lainnya.
Pasalnya, selama ini warga harus bolak balik menyebrang lautan dari satu pulau ke pulau lainnya hanya untuk mengurus perlengkapan kependudukan. Yang menjadi masalah, selain memakan waktu yang cukup lama, warga juga harus mengeluarkan uang lebih untuk sampai k kota kecamatan.
“Hampir Rp 100 ribu hanya untuk pergi. Belum pulangnya. Karena bagi yang tidak memiliki kendaraan harus menyewa ojek untuk sampai ke Segara. Lalu menyebrang ke Kecamatan. Yang menjadi masalah lainnya kami harus menunggu kapal yang akan menyebrang. Kalau siang tidak menjadi masalah, tetapi jika malam hari,” ujar Artina.
Hal senada juga diutarakan Ruslan dan Suparman. Warga RT 03 dan RT 05 Mandu Pantai Sejahtra ini membenarkan jika kampungnya dilirik menjadi kecamatan sendiri. Yakni menjadi Sangkulirang Seberang. Namun kabar tersebut perlahan memudar. Akan tetapi harapan dan tuntutan warga tetap bergelora hingga pemekarana dikabulkan.
“Memang sudah ada survei. Jika tempat kami ini akan dimekarkan menjadi Sangkulirang Seberang. Dengan begitu akan memudahkan kami dalam mengurus keperluan. Tidak lagi harus bolak balik menyebrang lautan hanya untuk mengurus hal yang kecil,” kata Ruslan.
Tentunya harapan ini bukan tanpa alasan. Selain untuk mempermudah masyarakat dalam semua hal, juga demi kemajuan desa yang selama ini sudah lama tertinggal. Salah satunya masalah infrastruktur, listrik terlebih air bersih. Belum terlihat jelas perhatian pemerintah kecamatan untuk memajukan desa.
“Kami sangat sulit sekali air bersih. Karena air disini (Mandu) berbau dan kuning kecoklatan. Karena mengandung air laut. Makanya kami beli air terus. Bayangkan saja, satu jerigen dipatok Rp10 rubu. Belum lagi jalan dan listrik,” pria yang sudah 50 tahun tinggal di Mandu itu.
Sementara itu, Ketua RT 05 Syahbuddin juga berharap desanya dimekarkan menjadi Sangkulirang Seberang. Dengan begitu desanya akan berkembang dan siap bersaing dengan kecamatan lainnya. “Potensi kami sangat besar sekali. Baik dilihat dari perkebunan, pertanian, terlebih wisata. Kami memiliki semuanya. Kami yakin, jika sudah dimekarkan tempat kami maju dan ramai,” katanya.
Jikapun belum dipenuhi, maka dirinya berharap bisa dibuatkan jembatan penghubung dari kecamatan ke desa seberang. Seperti halnya jembatan yang dibuat dari Ronggang ke kecamatan kota. “Alternatif lain buatkan jembatan penghubung. Sehingga kami mudah menuju kecamatan. Tidak lagi menggunakan kapal. Dengan begitu kami yakin desa kami akan ramai dan berkembang sekali. Bahkan bisa menjadi sumber PAD,” katanya. (dy).
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post