SANGATTA – Pembunuh Vicky (19) warga Desa Senyiur, Muara Ancalong hingga kini masih misteri. Namun dari penuturan keluarga, motif pembunuhan diduga karena persoalan utang.
Dari penuturan pihak keluarga, sebelum pemuda yang bekerja sebagai supir CPO itu ditemukan tewas pada Minggu (11/6) lalu, malam sebelumnya ada empat rekan yang mendatangi rumah korban. Mereka menemui orangtua Vicky untuk menagih utang.
“Mereka datang pada Sabtu (10/6) malam, salah satunya berinisial Yn. Mereka menagih utang Vicky sebesar Rp 900 ribu,” kata Fadli, paman korban, Selasa (13/6) kemarin.
Saat itu Vicky tidak di rumah. Orangtua Vicky saat itu mencoba mencari tahu utang apa yang dimiliki anaknya. Sayangnya penagih tidak memberikan penjelasan.
“Ayah Vicky sudah bilang kalau utang anaknya itu tanggungjawab mereka dan pasti dilunasi. Tapi sebelum dibayar, mau dikonfirmasi dulu ke anaknya itu utang apa,” kisahnya.
Bukannya menerima, para penagih justru tak menerima. Salah satu dari mereka justru mengeluarkan ancaman.
“Kalau tidak dibayar, jangan salahkan kami kalau ada apa-apa dengan anak bapak. Yang bernama Yn bilang begitu ke orangtua Vicky,” ungkapnya.
Sejak malam itu, Vicky sudah tidak pernah pulang ke rumah. Bahkan pada Minggu dini hari, Vicky tidak pulang ke rumah untuk sahur bersama keluarga.
“Biasanya kalau main di tempat teman, setiap subuh itu pulang sahur. Tapi subuh itu berbeda, dia tidak pulang,” kata Fadli.
Keluarga baru dikagetkan setelah mendapat kabar jasad Vicky ditemukan di kawasan perkebunan, Kilometer 5 Muara Ancalong.
“Ditemukan dipinggir kebun, kira-kira jaraknya 100 meter dari jalan utama,” bebernya.
Setelah kejadian itu, pihak keluarga langsung mendatangi rumah Yn untuk meminta penjelasan. Tapi sayang Yn sudah meninggalkan rumah. Akan tetapi, tiga rekan Yn yang ikut menagih malam itu telah dimintai keterangan oleh polisi.
“Mereka itu teman main Vicky sehari-hari. Mudah-mudahan polisi cepat menangkap pelakunya. Jasad Vicku juga sudah dimakamkan kemarin (lusa),” kata Fadli.
Dikonfirmasi mengenai keterangan pihak keluarga, Kapolres Kutim AKBP Rino Eko didampingi Kasatreskrim AKP Andhika Darma Sena mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman soal kasus ini. Pihak kepolisian juga sudah meminta keterangan sejumlah saksi.
“Sudah ada saksi-saksi yang dipanggil. Nanti akan kami berikan keterangan lanjutan, kami masih melakukan pendalaman,” singkatnya, kemarin.
Diwartakan sebelumnya, Warga di Desa Senyiur, Muara Ancalong, Sangatta digegerkan penemuan mayat Vicky. Ditemukan kurang lebih 20 bekas tusukan di dada pemuda itu. (hd)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post