RENCANA pembangunan pipa gas bumi yang menghubungkan wilayah Kaltim dan Kalsel oleh PT Bakrie and Brothers benar-benar akan direalisasikan. Gubernur Kaltim Isran Noor sendiri sudah mengutarakan keinginannya membuka akses terhadap kelanjutan proyek tersebut.
Kepada awak media, Direktur Utama (Dirut) PT Bakrie & Brothers, Bobby Gafur Umar mengatakan, proyek pembangunan pipa itu bukan tanpa disertai alasan yang kuat. Pembangunan pipa itu mengacu kepada perkiraan kebutuhan gas di wilayah Kaltim dan Kalsel. “Kebutuhannya di atas 300 MMSCFD atau juta kaki kubik per hari, itu fisibel,” ucapnya.
Pembangunan pipa gas itu sendiri tidak bisa dilakukan bila belum ada obstaker atau penggunanya terlebih dahulu. Pembangunan tersebut diprediksi bakal berdampak luas pada pertumbuhan industri di Kalimantan. Karena, gas itu bisa menjadi kebutuhan untuk industri seperti petrokimia, pupuk, PLN, hingga jaringan gas rumah tangga.
Selain itu, dalam sepuluh tahun ke depan, kebutuhan gas di Kaltim diperkirakan sebesar 212,2 MMSCFD. Sedangkan kebutuhan gas di Kalsel sebesar 136,6 MMSCFD. “Makanya cukup besar demand-nya,” ujar Bobby.
Ia mengaku, pembangunan jaringan pipa gas nantinya tidak akan dibawa ke Pulau Jawa. Sebagaimana yang diinginkan oleh Pemprov Kaltim, hasil dari gas itu dimanfaatkan terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kalimantan.
“Ini adalah pembangunan jaringan pipa Trans Kalimantan, untuk kebutuhan Kalimantan. Nanti proyeknya dimulai dengan ruas Kalimantan Timur ke Kalimantan Selatan. Bukan untuk dibawa ke Jawa,” tegas dia.
Tender proyek pipa gas tersebut diketahui telah dimenangkan PT Bakrie & Brothers sejak 2006 lalu dan akan segera dilaksanakan. Namun Bobby mengaku belum akan mengikuti proses tender proyek yang sama dari Kalsel, Kalteng dan Kalbar. Yang akan dilelang BPH Migas tahun depan.
“Kalau sekarang kami berpikir yang akan sedang kami kerjakan saja dahulu. Nanti kami melihat juga demand dan alokasi gasnya. Karena ada ukuran ekonomis. Ukuran itu kalau kita lihat di Kaltim dan Kalsel, permintaannya bagus,” tuturnya. (drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post