bontangpost.id – Sedimentasi pasir dan sampah kembali menumpuk di sungai Bontang. Tepatnya di dekat jembatan Perum Bank Dhanarta. Kondisi ini lantaran sisa dampak banjir yang melanda Bontang sebelum Lebaran lalu. Ketua RT 8 Kelurahan Api-Api Harnu Wiyoto mengatakan, sebelumnya pengerukan sudah dilakukan tiga bulan lalu.
“Ini tinggi lagi tumpukan sedimentasinya pasca banjir,” kata Harnu.
Menurutnya posisi dekat jembatan yang merupakan tikungan sungai menjadi salah satu faktor. Aliran air melaju deras ke arah kanan. Akibatnya sisi kiri menjadi tempat sedimentasi berkumpul. Awalnya dipastikan itu karena sampah yang mengendap. Mulai ranting pohon hingga sampah plastik lainnya. Setelah itu, material seperti pasir dan koral menumpuk di atasnya.
“Biasanya memang seperti itu,” ucapnya.
Ia berharap normalisasi segera dilakukan dalam waktu dekat, sehingga aliran air menjadi lancar. Termasuk debit daya tampung air sungai semakin banyak ketika hujan. Pengerukan bertahap perlu diagendakan. Minimal tiga bulan sekali. Khusus saat musim hujan. Jika musim kemarau langkah itu bisa dilakukan kurun enam bulan sekali.
“Pengerukan harus terus-menerus. Di daerah lain juga sudah ada sedimentasi tetapi memang tidak setinggi di sini,” tutur dia.
Akses kendaraan pengeruk juga terbilang tidak susah. Khusus di lokasi tersebut, sehingga memudahkan langkah rutin itu dioptimalkan. Mengingat terhubung dengan Jalan Ahmad Yani dan Imam Bonjol. Belum lagi ruas jalan lebarnya cukup untuk kendaraan pengeruk parkir.
Pengerukan secara manual tidak bisa dilakukan. Pasalnya warga khawatir terhadap ancaman buaya. Sebab, beberapa kali terpantau hewan buas itu melintasi sungai tersebut.
Diketahui, sebelum Lebaran lalu ketinggian air di lokasi ini mencapai 35 sentimeter dari permukaan jalan. Pihak RT sudah memasang pintu air. Solusi ini membuat dampak banjir tidak terlalu parah. Dibandingkan dengan RT 28 atau 29 yang sampai 60 sentimeter.
“Kalau banjir sedang daerah kami sudah aman dibandingkan tahun lalu. Tetapi kemarin memang volumenya parah. Air pun meluap dari turap sungai,” sebutnya.
Sementara Kabid Sanitasi, Air Minum, dan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Edi Suprapto menjelaskan saat ini normalisasi difokuskan di Sungai Siagian. Tepatnya di Perum BTN KCY hingga arah Rusunawa Api-Api. Kegiatan ini fungsinya untuk memperdalam dasar sungai serta membersihkan ranting yang tumbuh di dalam sungai.
“Sedimentasi yang mengganggu aliran air juga kami bersihkan,” terangnya.
Nantinya area lain akan dilakukan ketika lokasi ini sudah selesai dikerjakan. Dinas PUPRK akan melihat mana area dengan sedimentasi tertinggi, sehingga membutuhkan penanganan berikutnya dalam waktu dekat. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post