bontangpost.id – Sejumlah wilayah di Bontang, Kalimantan Timur hingga Rabu (26/1/2022) pagi masih tergenang banjir. Warga pun menuntut pemerintah segera mengambil langkah konkret guna menanggulangi persoalan klasik ini.
Seorang warga di Perumahan Bontang Permai, RT 07 Kelurahan Api-Api Suparto (57) mengatakan air mulai naik ke permukiman warga sekitar pukul 21.00. Kendati mulai berangsur surut, namun ketinggian debit air yang menggenangi permukiman ini masih berada di antara betis hingga perut orang dewasa.
“Kalau di ujung (RT 07) tingginya ada sampai perut. Orang dari rumah saya sampai sana bedanya bisa sampai satu meter,” sebutnya ketika ditemui, Rabu (26/1/2022) pagi.
Suparto menaksir, total ada sekitar 450 warga yang terdampak banjir di lingkungan rumahnya. Beberapa warga yang kebanjiran memilih mengungsi ke rumah kerabat. Beberapa lainnya yang punya rumah dua tingkat, memilih menetap. Bahkan akibat banjir ini, ada warga yang terpaksa mengalihkan tempat pelaksanaan Aqiqah keluarganya ke musala setempat.
“Di sini warga juga tidak sempat buat dapur darurat. Biasanya buat. Cuma karena semua juga repot, terdampak banjir, ya tidak sempat,” sebutnya.
Suparto berharap pemerintah lekas mencari solusi atas persoalan ini. Khusus untuk di RT 07 Bontang Permai, dia berharap pemerintah lekas melakukan normalisasi sungai dan membangun siring. Menurutnya, aliran sungai di dekat Perumahan Bontang Permai tak konsisten, di beberapa titik mengecil. Ini diduga membuat aliran sungai terhambat.
“Kalau tidak seperti itu, ya kami begini saja terus. Tiap hujan deras kena banjir,” sebutnya.
Hal sama juga dialami Rusdiana. Warga Gang Altletik 20 Kelurahan Api-Api. Dia bilang hingga pagi ini banjir masih menggenangi kediamanannya. Kendati tak setinggi sebelumnya, namun banjir tetap saja membatasi aktivitas warga.
“Kami harap pemerintah cepat cari solusi. Jangan dibiarkan kami kelamaan menderita karena banjir,” ujarnya.
Kepala BPBD Bontang Zainuddin membenarkan bila ada 4 daerah di Bontang masih tergenang banjir. Yakni Guntung, Api-Api, Gunung Telihan, dan Gunung Elai. Titik banjir di 4 kelurahan itu umumnya daerah rendah.
Menurutnya debit air di seluruh titik banjir mulai turun. Air di kota masih menggenang, dan tinggal menunggu air mengalir ke laut. Proses ini tentu bisa lebih cepat jika jalur drainase di Bontang lancar.
“Memang masih banjir. Tapi debitnya sudah turun. Beberapa wilayah yang kemarin tidak bisa dilalui, sekarang sudah bisa,” sebutnya.
BPBD, sebutnya, tak bisa menaksir jumlah warga dan rumah yang terdampak banjir. Menurutnya itu jadi ranah masing-masing kelurahan.
Adapun berdasarkan pantauan bontangpost.id pagi ini, banjir masih menggenang di beberapa titik. Yakni Jalan Pattimura, Jalan Ahmad Yani, dan Perumahan Bontang Permai, Kelurahan Api-Api. Kemudian banjir juga masih terjadi di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Gunung Elai. Warga setempat bahkan sampai memarkir mobil truk melintang agar kendaraan lain tidak melintasi banjir. (*)
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini:
Komentar Anda