SAMARINDA – Musibah kebakaran bisa menimpa siapa saja. Seperti yang dialami keluarga keluarga Sri Rahayu (38), Selasa (18/12) sekira pukul 03.30 Wita kemarin. Rumah yang ia tempati di Jalan Jakarta, Perum Kopri Blok CK, Nomor 4, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda ludes terbakar. Nahasnya lagi, Sri Rahayu ditemukan meninggal bersama keenam anggota keluarganya dalam musibah tersebut.
Keenam korban jiwa lain dalam musibah kebakaran dini hari kemarin itu yakni Ibrahim (36), Nanda (14) dan Rafli (12) yang masing-masing tidak lain adalah suami dan kedua anak Sri Rahayu. Ketiga korban lainnya adalah Ilhamsyah (50), Ratna (40) dan Safira (8) yang merupakan kerabat keluarga Sri Rahayu.
Eko, tetangga korban yang juga saksi pristiwa memilukan itu bercerita, saat kejadian ia bersama istri dan anak-anaknya sedang tertidur. Sekira pukul 03.30 Wita, ia mendapati adanya beberapa warga yang berteriak adanya kebakaran.
Mendapati hal itu, Eko terbangun dan berlarian ke luar dari rumah yang ia tempati. Saat tiba di teras rumah, ia telah mendapati rumah milik Sri Rahayu yang berada di samping rumahnya telah membara. Sontak hal itu membuat Eko dan keluarganya berlarian menjauh dari lokasi kebakaran.
“Awalnya saya dengar ada suara teriak-teriak dari beberapa tetangga lain di depan rumah dan memanggil istri saya. Begitu ke luar, saya sudah lihat api membesar dan saya kemudian langsung lari,” tutur dia.
Api di rumah Sri Rahayu kian membesar setelah beberapa motor yang terparkir di depan rumah itu terbakar dan meledak. Hal itu kian membuat warga sekitar rumah korban kian panik. Terlebih lagi para korban yang ada di dalam rumah diketahui belum ada yang berlarian ke luar rumah.
“Saat saya keluar, itu motornya belum terbakar. Saat itu api belum merembet ke arah depan rumah. Tapi apinya sudah berkobar di arah tengah dan belakang rumah. Tetapi beberapa saat setelah itu, apinya langsung menyambar motor yang terparkir di depan rumah,” ungkapnya.
Warga yang menyadari kebakaran itu kemudian langsung berusaha untuk memadamkan api dengan peralatan ala kadarnya. Sementara beberapa di antara warga lainnya menghubungi petugas pemadam kebakaran.
Sayang malang tak dapat ditolak, api yang membakar rumah Sri Rahayu bukannya mengecil namun malah semakin membesar. Pelan tapi pasti, kobaran api melahap setiap sisi rumah. Keterbatasan alat pemadam kebakaran juga membuat warga tak mampu melakukan apapun untuk menolong para korban yang terjebak di dalam rumah.
“Setelah melihat api semakin membesar, saya lari memanggil warga lain untuk membantu menolong memadamkan kebakaran. Kami sempat memadamkan api dengan menyemprotkan air dari beberapa selang sebelum petugas pemadam kebakaran tiba,” jelasnya.
Kata Eko, petugas pemadam tiba di lokasi kejadian sekitar 20 menit setelah terjadinya kebakaran. Setelah bahu membahu dengan warga, puluhan petugas pemadam yang mengoperasikan beberapa unit mobil pemadam akhirnya berhasil menjinakkan api sekira 1 jam kemudian.
Sementara itu, Kapolsek Sungai Kunjang, Polres Samarinda, Kompol I Gede Suardana mengaku, pihaknya belum dapat memastikan penyebab kebakaran. Pasalnya sampai kemarin, informasi yang dihimpun pihaknya juga masih simpang siur. Karenanya perlu dilakukan proses penyelidikan lebih lanjut.
“Korban jiwa dalam kejadian ini total ada tujuh orang. Tiga anak-anak dan empat orang dewasa. Mereka satu keluarga dan satu kerabat,” ungkap Gede ditemui di tempat kejadian perkara (TKP).
Selain itu, Gede juga belum dapat memastikan apakah saat kejadian para korban masih dalam keadaan tertidur. Atau sempat terbangun untuk berusaha menyelematkan diri. Menurutnya, hal-hal yang demikian perlu dilakukan penyelidikan terlebih dahulu.
“Memang, saat kejadian merupakan jam-jam orang lagi enaknya tidur. Karena ada api dan pintu evakuasinya nggak ada, kemungkinan besar mereka terjebak. Pintu rumahnya sendiri ada dua. Cuma karena dalam keadaan panik, jadi mungkin mereka tidak sempat menyelamatkan diri,” tuturnya.
Kata Gede, dari hasil evakuasi sementara yang dilakukan kepolisian, ketujuh korban ditemukan di dua titik lokasi. Lima orang ditemukan di ruang belakang rumah. Sementara dua korban lainnya di ditemukan di ruang depan rumah. “Sementara kami masih melakukan penyelidikan. Tempat kejadian juga sudah kami pasangi garis kepolisian,” tandasnya. (drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post