Kisah Inspiratif Warga Bontang: Mawan Riswandi (187)
Krisis ekonomi yang menimpa Indonesia 1998 silam, turut berdampak pada sosok Mawan Riswandi. Dirinya yang bekerja sebagai pegawai bank, terpaksa harus dirumahkan lantaran kondisi bank yang sudah tidak stabil. Sempat menganggur beberapa waktu, ia pun mendapat informasi penerimaan untuk menjadi polisi. Siapa sangka, ini menjadi jalan untuk mengantarkannya bergabung menjadi anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Bambang, Bontang
Berprofesi menjadi Polisi tidak pernah terfikir sebelumnya oleh Mawan –panggilan akrabnya–. Profesi yang dia cita-citakan sejak kecil justru menjadi pegawai bank. Karena yang terfikirkan saat itu, di bank bisa bekerja dengan nyaman, bersih, serta berseragam rapi.
Cta-citanya itu sudah berhasil dia capai usai lulus dari bangku kuliah. Berbekal kemampuan ilmu ekonomi yang dipelajarinya saat masa kuliah, alumnus Fakultas Ekonomi STIE Malangkucecwara ini pun langsung mengajukan lamaran dan akhirnya diterima menjadi pegawai di Bank Danamon Jawa Timur.
Namun, pekerjaannya di bank tak bertahan lama. Di tahun 1998, pria yang melanjutkan pendidikan pascasarjananya di Universitas Bengkulu itu harus dirumahkan lantaran bank tempat dirinya bekerja harus melakukan pengurangan pegawai lantaran kondisi ekonomi Indonesia sedang mengalami krisis besar-besaran.
Sejak dirumahkan, Suami Widiasari ini pun sempat menganggur. Namun demikian, demi tetap bisa memiliki uang, Mawan rela berjualan kartu kredit serta menerima jasa pengetikan skripsi.
Tiba suatu waktu, alumnus Perwira Polri Sumber Sarjana (PPSS) Semarang itu melihat adanya lowongan penerimaan anggota Polri. Tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya, Mawan pun akhirnya mendaftar.
“Saat itu posisi saya sudah terlambat sebenarnya. Saya baru mengirim berkas di hari terakhir. Waktu pendaftarannya pun juga sudah habis. Barang-barang dan berkas sudah dibereskan. Akhirnya saya minta bantuan ke petugasnya, dan Alhamdulillah dibantu,” tutur perwira berpangkat satu melati di pundak itu,.
Tahapan demi tahapan pun dilakukan Mawan, sampai harus ikut tes ke Jakarta. Alhasil, dari pendaftar yang awalnya mencapai 800 lebih, terpilihlah 15 orang termasuk dirinya. “Setelah diterima, barulah saat itu orang tua saya tahu kalau saya ikut tes masuk polisi,” ujar bapak tiga anak itu.
Selama ditugaskan di berbagai tempat di wilayah Indonesia, prestasi kinerja yang cukup berkesan baginya ketika menjabat sebagai Kapolsek Bengkulu Utara. Saat itu dirinya dan jajaran lainnya bisa mengungkap kasus penanaman tanaman ganja di ladang yang luasnya mencapai dua hektare.
Untuk mencapai ke lokasi pun tidak mudah. Butuh waktu berjalan kaki selama delapan jam lantaran lokasinya yang berada di atas pegunungan. Tak hanya mengungkap kasusnya saja, tetapi dirinya pun juga berhasil meringkus tersangkanya.
Barulah sejak Maret 2016 lalu, mantan Kasubag Dumas Itwasda Polda Kaltim itu diamanahi menjadi Wakapolres Bontang. Prinsip Mawan yang selalu dipegang dalam bekerja, tidak hanya semata-mata mencari penghasilan saja. Tetapi yang tak kalah penting, juga bisa membina hubungan silaturahmi dengan berbagai kalangan.
Baginya, dengan cara-cara seperti itu, dapat mendengarkan secara langsung keluhan yang disampaikan masyarakat sehingga akan berefek pada terpeliharanya suasana yang aman dan kondisif di Bontang.
Selain menjadi Wakapolsek, di akhir Desember lalu, pria yang hobi melakukan berbagai olahraga di outdoor itupun juga diamanahi menjadi Ketua tim Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) Bontang. Di era kepemimpinannya inilah, untuk memberantas pungli di Kota Taman, Mawan lebih menekankan terhadap program-program pencegahan.
Terkhusus di instansi-instansi pemerintahan. Karena jika sampai ada yang tertangkap, konsekuensi yang diterima tidaklah mudah. Mereka harus menjalani proses lebih lanjut hingga ke pengadilan. Bahkan, jika pelakunya ditemukan adalah seorang pegawai, maka ujung-ujungnya bisa berpotensi terjadi pemecatan. Untuk itu, dirinya pun juga turut mendorong instansi maupun lembaga di Bontang untuk dapat berkomitmen perang terhadap pungli ini, Sehingga diharapkan, tidak ada lagi yang tertangkap melakukan praktik pungli tersebut.
“Jadikanlah kasus penangkapan dua orang yang terbukti pungli belum lama ini menjadi pelajaran kita bersama,” tukas alumnus Sespimma Polri angkatan ke-39 itu. (bersambung)
Tentang Mawan
Nama : Mawan Riswandi, S.E, M.M
TTL : Malang, 20 September 1971
Alamat : Asrama Polisi Polres Bontang
Istri : Widiasari
Anak :Kaisar Pratama Putra, Pangeran Fatah Saputra,Tiara Maharani Putri
Hobi : Olahraga Outdoor
Motto Hidup : Menikmati dan menjalani yang ada, tetap tersenyum
Riwayat Pendidikan :
- S1 STIE Malangkucecwara
- Pascasarjana Universitas Bengkulu program Sumber Daya Manusia (SDM)
- Perwira Polri Sumber Sarjana (PPSS) di Semarang, Jawa Tengah
- Sekolah Staf Pimpinan Pertama (Sespimma) Polri angkatan ke-39 di Ciputat, Tangerang Selatan
Riwayat Tugas :
- Perwira pertama Polda Bengkulu (2001)
- Kanit Reskrim Polres Bengkulu (2004)
- Kapolsek Bengkulu Utara (2006)
- Kabag Ops Polres Nunukan (2009)
- Kabag Sumda Polres Kukar (2012)
- Kasubag Dumas Itwasda Polda Kaltim (2014)
- Wakapolres Bontang (2016-sekarang)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: