Setahun Mengajar Tanpa Digaji, Tempuh Puluhan Kilo Demi Mengabdi

Tentang Sultan

 

Kisah Inspiratif Warga Bontang: Sultan (169)

Mengabdi artinya tanpa pamrih, itulah yang diyakini Sultan. Sebagai seorang guru, dia rela menempuh perjalanan jauh lagi sulit demi bertemu para siswanya. Bahkan dia sempat tak menerima bayaran sepeser pun saat awal-awal menjalani profesi pahlawan tanpa tanda jasa ini.

LUKMAN MAULANA, Bontang

Cita-cita Sultan sebenarnya ingin bekerja di instansi hukum, di kejaksaan atau pengadilan. Namun suratan takdir tampaknya tidak berkata demikian. Semua upayanya untuk bisa bekerja di lembaga hukum berakhir kegagalan. Salah satunya ketika dia mencoba mengikuti seleksi di Pengadilan Tinggi Agama di Kendari. Meski memiliki nilai yang tinggi, keinginannya tersebut tak terwujud karena dia bukan putra daerah di sana.

“Sebenarnya saya sempat ditawari bekerja sebagai asisten manajer di salah satu perusahaan di Jakarta. Tapi karena memang saat itu keinginan saya ingin bekerja di lembaga hukum, tawaran tersebut saya tolak,” cerita Sultan saat Bontang Post bertandang ke kediamannya, Sabtu (18/2) kemarin.

Perjalanan hidup lantas membawa Sultan ke Kota Taman di tahun 2003. Selalu gagal dalam mengejar cita-cita, Sultan akhirnya berpikir realistis. Belum memiliki pekerjaan tetap membuatnya tidak lagi idealis. Apalagi saat itu dia sudah memiliki dua orang anak. Karenanya demi bertahan hidup, Sultan sempat menjadi konsultan di salah satu perusahaan asuransi di Bontang.

“Saat itu saya berpikir daripada menganggur, lebih baik saya melakukan kegiatan positif. Karena bila ilmu saya tidak dimanfaatkan, maka pikiran saya bisa jadi buntu,” ujarnya.

Hal inilah yang mendasari Sultan untuk menerima tawaran menjadi guru di Desa Santan Ilir, Marangkayu, Kutai Kartanegara (Kukar). Saat itu di tahun 2003, baru didirikan SMA yang menjadi cikal bakal SMAN 2 Marangkayu. Latar belakang sarjana hukum yang dimilikinya lantas membuatnya mengajar dua mata pelajaran sekaligus di SMA tersebut. Yaitu mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) dan Tata Negara.

“Waktu itu sedikit yang mau mengajar di sekolah tersebut. Bahkan masyarakat setempat pesimistis pembelajaran di sekolah ini bisa berjalan. Banyak yang meragukan sekolah ini bisa berkembang dan bertahan. Bahkan ada yang bilang kalau sekolah ini paling bakal berakhir jadi kandang kambing,” kenang Sultan.

Diceritakan Sultan, lokasi sekolah memang berada di kawasan terpencil yang kala itu belum terjamah pembangunan. Ketiadaan air bersih dan buruknya akses menuju sekolah tersebut menjadi penyebab minimnya minat guru untuk mengajar di sana. Apalagi guru-guru yang ada di kawasan tersebut kebanyakan hanya lulusan SMA. Namun kondisi tersebut bukan lantas menyurutkan niatnya untuk menjadi seorang guru.

“Sebagai daerah tambang, jalanannya saat itu rusak parah. Saat kemarau debunya luar biasa mengganggu. Sementara saat penghujan tanahnya becek dan berlumpur. Apalagi ada kubangan besar di sana. Jangankan dilewati mobil, sepeda motor saja mesti susah payah masuk ke lingkungan sekolah,” urai alumnus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar ini.

Dengan jalanan yang rusak parah, tak ayal Sultan beberapa kali terjatuh ketika melintasinya. Bukan hanya jalan, jarak rumahnya ke sekolah tersebut juga terbilang jauh karena berada di Kukar. Sementara rumahnya ada di Bontang. Sultan pun setiap hari mesti bolak-balik Bontang-Marangkayu yang jaraknya mencapai sekitar 70 kilometer.

Seakan belum cukup, selama setahun mengajar di sekolah itu Sultan tidak mendapat bayaran sepeser pun. Namun begitu semangat pengabdian membuatnya tetap menjalankan tugas sebagai pengajar. Karena kala itu niatnya ikhlas demi bisa menyalurkan ilmunya bermanfaat bagi masyarakat.

“Alhamdulillah walaupun tidak mendapat bayaran sama sekali dari sekolah, namun ada saja rezeki untuk saya dan keluarga. Saya yakin kalau kita memang ikhlas, Tuhan pasti akan membalas perbuatan kita,” terang Sultan.

Kesabarannya dalam melakoni perannya sebagai pendidik perlahan mulai berbuah manis. Setahun kemudian di tahun 2004, ketika sekolah itu berubah menjadi SMAN 2 Marangkayu, Pemkab Kukar mengeluarkan kebijakan pegawai tidak tetap (PTT) bagi para guru yang ada di sana. Sultan pun mulai mendapat honor dari pekerjaannya sebagai guru. Walaupun dalam pembayarannya tidak dilakukan secara teratur, namun Sultan tetap merasa bersyukur.

“Honor itu tidak diberikan sebulan sekali. Bisa tiga sampai empat bulan baru cair. Bahkan pernah honornya diberikan setelah lima bulan. Meski begitu patut saya syukuri karena sebelumnya saya tidak mendapatkan bayaran,” ujarnya.

Di tahun tersebut Sultan bukan hanya mengajar di SMAN 2 Marangkayu. Dia juga mulai mengajar di SMP YKPP Bontang di siang harinya. Saat itu sedikit guru yang berminat mengajar di sana. Sehingga seorang guru bisa mengajar untuk dua sampai tiga mata pelajaran karena kekurangan tenaga. Sama seperti SMAN 2, dia juga tidak mendapat bayaran saat awal-awal mengajar di SMP YKPP. Barulah perlahan dia mendapat insentif guru swasta melalui Persatuan Guru Swasta (PGS).

Pahit getir pengabdiannya lantas membawanya menjadi PNS di Pemkab Kukar. Di 2006, Pemkab Kukar mengeluarkan kebijakan mengangkat para guru PTT menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sultan lantas masuk formasi tahun 2008 dan menjadi PNS di tahun tersebut. Hingga sekarang dia aktif sebagai guru di SMAN 2 Marangkayu yang dari tahun ke tahun mengalami perkembangan signifikan.

“Padahal dulu awalnya saya tidak pernah berpikir jadi PNS. Karena semuanya waktu itu saya jalani sebagai pengabdian saya. Walaupun setiap hari mesti bepergian pulang pergi Bontang-Marangkayu dengan sepeda motor, namun saya jalani tanpa mengeluh,” tutur Sultan yang pernah aktif sebagai Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Bontang.

Bisa mengabdi dengan menyalurkan ilmunya kepada para siswa memang menjadi kebahagiaan bagi Sultan. Walaupun diakuinya ada duka saat mengajar anak-anak dari beragam latar belakang. Dalam hal ini Sultan selalu menggunakan pendekatan persuasif terlebih dulu untuk mengenal karakter anak didiknya. Kata dia, ada anak yang bisa ditangani dengan pendekatan lembut, ada juga yang mesti ditangani dengan tegas.

“Apalagi anak-anak zaman sekarang ini berbeda dengan zaman dulu. Dulu sikap hormatnya terhadap guru begitu tinggi. Kalau sekarang sikap hormat ini mulai luntur,” sebutnya.

Dalam hal ini, Sultan pernah dilaporkan ke polisi gara-gara dituduh telah menampar salah seorang siswa. Padahal menurut Sultan, apa yang dilakukannya bukan tamparan. Melainkan hanya tepukan lembut untuk mengingatkan siswa yang bandel tersebut. Diakuinya, sang siswa memang dikenal nakal dan sulit diatur. Bahkan sampai tidak menghargai guru yang sedang mengajar.

“Padahal saya sebagai orang Bugis sangat pantang dalam menampar orang. Karena hal tersebut adalah tindakan yang tidak baik. Memang di masa sekarang ini guru mesti lebih berhati-hati dalam mengajar, karena bisa-bisa dilaporkan karena kekerasan pada anak,” ujar Sultan.

Menurutnya, pendidikan karakter memang penting diberikan kepada para siswa. Namun perlu juga diberikan kepada para guru. Untuk itu dia berharap pemerintah bukan hanya menyusun kurikulum bagi siswa, tapi juga bagi para guru. Pendidikan karakter ini dibutuhkan agar para guru selalu konsisten dengan komitmennya sebagai tenaga pendidik. Serta dapat menjaga integritas dan kredibilitasnya.

“Karena ketika sudah melenceng dari koridor pekerjaan sebagai guru, pasti berdampak buruk pada pekerjaan dan juga pribadi guru tersebut,” pungkas pria kelahiran Bone, 48 tahun lalu ini. (bersambung)

Nama: Sultan

TTL: Bone, 14 Februari 1969

Istri: Hikmawati

Anak:Tenri Padang, Nurfatiha, Muh Akil Sulma

Pendidikan:

  • SD Pakali 1, Maros
  • SMPN 1 Maros
  • SMAN 1 Maros
  • Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar

Alamat: Jalan Awang Long RT 07 Bontang Baru

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version
https://www.bethhavenbaptistchurch.com/ anakslot https://torontocivics.com/ http://sultansawerlogin.com slot gacor arya88 slot gacor slot raffi ahmad slot raffi ahmad 77 https://attanwirmetro.or.id/ https://attanwirmetro.or.id/dolph/asd/ https://idtrack.co.id/ https://autoglass.co.id/ slot raffi ahmad 77 https://dabindonesia.co.id/ slot gacor https://tesiskita.com/ slot raffi ahmad https://bontangpost.id/ slot raffi ahmad 77 Anakslot https://karyakreatif.co.id/ slot raffi ahmad 88 Anakslot arya88 kicautoto kicautoto slot thailand https://www.ajlagourmet.com/ kicautoto situs raffi ahmad gacor slot raffi ahmad 88 situs scatter hitam situs scatter hitam slot toto Link Gacor Hari Ini Slot Bca Situs deposit 25 ribu https://cdn.sena.co.th/ toto 4d https://www.ajlagourmet.com/-/ daftar slot gacor