MADINAH – Jemaah Kutim sejak Ahad (9/9) pukul 09.00 waktu setempat, sudah bersiap-siap melakukan timbangan koper. Sebab, Senin (10/9/) dijadwalkan sudah harus menuju Bandara Madinah, dan selanjutnya tengah malam atau dini hari terbang ke Indonesia.
Penimbangan tas koper besar ini dilakukan sejak awal atau sehari sebelum terbang. Karena tas diangkut terlebih dulu menuju bandara untuk masuk bagasi.
Selain itu, guna mengecek jika ada kelebihan berat. Hal ini lantaran, sesuai aturan penerbangan Pesawat Garuda, maksimal 32 kg. Jika lebih dari itu, pemilik koper diminta mengeluarkan sebagian barang.
“Yang paling penting juga diingat bagi jemaah, dilarang keras memasukkan air zam- zam ke dalam koper besar. Jika kedapatan, koper dikembalikan ke hotel, meski orangnya tetap diterbangkan ke Indonesia,” Kata Ketua Kloter 4 Balikpapan, Rusdian Noor.
Sejak pagi, semua jemaah Kutim dan Kloter 4 Balikpapan sudah siap-siap menyusun barang untuk dimasukkan ke dalam koper. Bahkan sejak Jumat malam sebagian sudah menyusun barang.
Kendati demikian, ada juga yang menimbang tas koper di kamar secara bergantian, sebelum ditimbang oleh petugas penerbangan. Hal ini dilakukan, untuk meminimalisir kelebihan berat. Sehinggga mudah membongkar dan menyusun kembali.
“Apabila kami bawa langsung ke bawah dan ditimbang petugas, kemudian kelebihan berat terus diminta membongkar, justru akan repot. Lebih baik ditimbang sendiri agar bisa diketahui beratnya dan mudah mengaturnya,” kata Ambo, Ketua Rombongan 3 Kloter 4 Balikpapan menyarankan.
Rusdi meminta kepada seluruh jemaah haji Kloter 4 Balikpapan, agar tidak memasukkan air zam-zam ke dalam koper. Sebab, pemerintah Arab Saudi melarang keras kepada semua jemaah Indonesia membawa air zam-zam dan dimasukkan dalam koper.
“Jangan sampai kejadian yang dialami jemaah dari kabupaten Lumajang, Jawa Timur terulang oleh jemaah kloter 4 Balikpapan. Ada salah seorang jemaah yang memasukkan air zam-zam, kemudian tas koper seluruh jemaah tidak diangkat dan dikembalikan ke hotel tempat menginap semula. Namun penumpangnya tetap diterbangkan ke tanah air,” kata Rusdi.
Yang jelas katanya, semua larangan yang sudah ditetapkan, jangan sampai dilanggar. Sebab akan merugikan jemaah lainnya. Semua itu harus dipatuhi, demi keselamatan dan kebaikan bersama. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post