bontangpost.id – Pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) online di jenjang SMA/SMK khususnya SMA Negeri 1 Bontang sempat terhambat akibat sistem mengalami masalah.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bontang Sumariyah menerangkan, permasalahan yang terjadi di hari pertama dan kedua pendaftaran ini yakni adanya miskomunikasi oleh pihak ketiga atau pengelola aplikasi.
Trouble terjadi pada sistem khusus untuk jalur afirmasi, perpindahan tugas dan prestasi. Di mana pihak ketiga menerapkan sistem jarak atau zonasi. Padahal di jalur ini, sistem zonasi tidak berpengaruh.
“Mulanya menerapkan seleksi nilai, tapi di sistem menerapkan jarak. Nah, itu yang membuat Wali murid banyak yang bingung,” ujarnya, Jumat (24/6/2022).
Tak hanya itu, sistem trouble terjadi lantaran pihak ketiga menambahkan formula yang tidak tercantum dalam Juknis. Misalnya saja, menambahkan nilai keluarga tidak mampu 15 poin dan anak guru 10 poin.
Setelah mengetahui ada masalah, pihaknya langsung menghubungi pengelola aplikasi agar segara diperbaiki. Hingga akhirnya di hari ketiga sistem telah berfungsi dengan baik.
“Itu mereka lakukan tanpa adanya koordinasi dengan kami. Ternyata mereka menyamakan situasi PPDB di Samarinda yang mengalami penambahan. Sedangkan di Bontang itu tidak ada penambahan,” jelasnya.
Selain itu, wanita yang juga menjabat sebagai Ketua ll Panitia PPDB SMA/SMK menilai, trouble terjadi sebab kurangnya persiapan simulasi aplikasi PPDB. Sehingga gangguan selama PPDB tidak dapat diketahui lebih awal.
“Simulasi aplikasi saja dilakukan H-3 PPDB. Itu sangat mepet sekali sedangkan masih banyak persiapan yang perlu dilakukan,” sambungnya.
Sumariyah menyampaikan, tahun ini pihaknya menampung 252 murid baru dengan 7 ruang kelas. Hasil seleksi untuk tahap pertama memenuhi kuota. Yakni 100 peserta didik baru. Artinya 50 persen dari kuota yang ditetapkan untuk tahap pertama sudah terpenuhi.
Berikutnya, pendaftaran tahap kedua yakni jalur reguler dan Nilai Evaluasi Murni (NEM) dilaksanakan pada 27 hingga 30 Juni mendatang. Dengan slot kuota 152 kursi.
“Pengalaman dari tahun sebelumnya biasanya pelamar ramai di jalur kedua. Itu pun kami harus menggeser separuh dari pelamar,” tutupnya. (*)