BONTANG – Keberadaan sopir travel yang sempat kontak dengan pasien positif Covid-19 BTG-2 akhirnya berhasil dilacak.
“Betul, sudah berhasil dilacak,” ujar Sekretaris Asosiasi Travel Bontang (ATB), Putra Prayogi kala dihubungi Bontangpost.id, Jumat (1/4/2020) siang.
Putra—akrabnya, menjelaskan, pelacakan (tracing) tersebut membutuhkan waktu cukup panjang dan sedikit rumit. Pasalnya, sopir yang enggan disebutkan inisialnya itu ternyata bukan anggota ATB. Di samping itu, juga sempat terjadi ketidaksingkronan informasi. Sehingga keberadaan supir susah dilacak.
“Agak lama sih memang dilacak. Kalau patokannya BTG-2 dinyatakan positif dan waktu sopir berhasil ditemukan,” bebernya.
BTG-2 dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, Kamis (16/4/2020) lalu. Tak lama setelahnya, ATB berinisiatif menyambangi keluarga BTG-2. Untuk menggali informasi perihal sopir dan jasa travel yang digunakan BTG-2 pulang ke Bontang dari Bandara APT Pranoto, Samarinda.
“Sekalinya ada informasi yang kurang pas lah. Jadi kami kesulitan juga nyarinya,” beber Putra.
Nyaris dua pekan setelah BTG-2 dinyatakan positif terpapar virus SARS-CoV-2 itu, atau tepatnya, Rabu (27/4/2020) Tim Gugus Tugas Covid-19 Bontang kembali mewawancara BTG-2. Dari sana diketahui, ternyata ada informasi yang sempat BTG-2 dan keluarga tutupi.
Awalnya keluarga mengaku BTG-2 menggunakan travel calo di bandara. Sekalinya, baru diketahui, ayah BTG-2 yang memesankan sopir travel untuk menjemput anaknya. Informasi ini yang lama ditutupi.
Malam harinya, ATB dan Tim Gugus Tugas Covid-19 berhasil mendapati sopir travel yang membawa BTG-2 dari Samarinda ke Bontang.
Kata Putra, si sopir sempat kaget ketika diberi tahu bahwa penumpang yang dibawanya terkonfirmasi Covid-19.
“Kaget dia. Terus nanya, kok baru diinfokan setelah sekian lama,” ungkapnya.
Lantas pada Rabu (28/4/2020) sopir tersebut mengikuti tes cepat (Rapid test) di Gedung Labkesda, Jalan Ahmad Yani. Kabar baiknya, hasil tes negatif. Kendati demikian sopir diminta tinggal di rumah sementara waktu.
“Saya saksinya dia negatif. Soalnya yang antar waktu itu saya juga,” tegas Putra.
Sebagai informasi, BTG-2 mendarat di Bandara APT Pranoto Samarinda 29 Maret lalu usai melakukan perjalanan dari Jakarta.
Dari bandara BTG-2 menggunakan jasa travel. Sesampainya di Bontang langsung lapor ke Call Center Covid-19 dan isolasi mandiri selama 2 pekan. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post