PEMBANGUNAN Pasar Rawa Indah tidak berjalan mulus. Sebab, oknum yang mengklaim memiliki lahan di area bangunan kerap mendatangi lokasi proyek. Hal ini diungkapkan Site Manager PT Sasmito Ridho selaku pemenang lelang.
Dalam kurun waktu dua bulan ini, ada tiga kali oknum tersebut mendatangi lokasi pembangunan. Ia tidak sendirian, tapi bersama sembilan orang lain. “Terkendala dan diganggu terus ini masih,” kata Ridho.
Selain mendatangi proyek, oknum tersebut terus menghubungi pimpinan perusahaan melalui sambungan telepon. Ridho menyebut, oknum tersebut mengancam menyetop pengerjaan karena ada janji yang belum ditepati Pemkot Bontang. Ridho mengaku tak tahu hal ihwal janji itu. “Karena orang itu saja yang protes. Sementara masyarakat lainnya mendukung (pembangunan pasar),” kata dia.
Sejauh ini gangguan tidak sampai mengarah pada urusan fisik, baik kepada pimpinan maupun karyawan. Pengamanan di lokasi proyek pun ditingkatkan. Bahkan, pengerjaan dijaga aparat TNI.
Lurah Tanjung Laut Indah Rustam mengaku belum menerima laporan terkait gangguan tersebut. Baik dari pihak kontraktor maupun Bhabinkamtibmas. “Sampai sekarang tidak ada informasi. Saya pikir permasalahan ini sudah selesai,” kata Rustam.
Selama ini mediasi belum dilakukan. Mengingat belum ada perintah dari atasannya. Dia menilai, situasi di lokasi proyek berjalan kondusif. Bahkan, pagar seng keliling itu dibuat oleh masyarakat sekitar bangunan pasar.
Menurutnya, jika terjadi gangguan dalam proyek pembangunan, aparat keamanan wajib turun tangan demi memastikan keselamatan pekerja.
Diketahui, Pemkot Bontang memenangkan perkara status lahan pasar ini. Setelah keluar putusan kasasi dari Mahkamah Agung sejak 2016. Pengadilan Negeri Bontang pun telah melakukan eksekusi pembersihan lahan. (*/ak/dwi/k16/prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini:
Komentar Anda