Kisah Inspiratif Warga Bontang: Muhammad Fadhil (191)
Banyak orang yang ingin berwirausaha. Namun takut gagal jadi alasan untuk mengurung niat itu. Kata “gagal” mungkin sudah akrab dalam benak Muhammad Fadhil. Namun bukan alasan bagi dia untuk berhenti berusaha, meski harus kembali memulainya dari awal.
Muhammad Zulfikar Akbar, Bontang
FADHIL mungkin sudah kenyang pengalaman dalam membuka usaha. Diawali dengan usaha yang dirintisnya semasa kuliah di Universitas Ciputra, 2011 silam, usaha Sego Burger yang dirintisnya sebagai bagian dari tugas kuliah kandas lantaran persiapannya yang sangat singkat. Hanya 4 sampai 6 bulan berjalan. Namun cerita kegagalannya ini bukan untuk yang terakhir kalinya. “Kalau bisa dibilang saya itu sudah biasa gagal,” kata Fadhil.
Kegagalan lain yang dialami Fadhil juga terjadi, kala dia mencoba membuka usaha laundry di dekat kampusnya. Dia bercerita, suatu waktu dia pernah menerima pesanan cucian baju dari pelanggan. Baju tersebut rupanya masih baru dan belum pernah dipakai. Bahkan, baju tersebut dibelinya dari Hongkong. “Seperti pelanggan pada umumnya, saya terima pesanan laundry-nya,” ujarnya.
Rupanya, baju milik pelanggan tersebut luntur saat dicuci. Fadhil pun dengan tenang meminta maaf kepada pelanggan tersebut, dan mengganti kerugian yang timbul. “Ya win-win solution saja. Saya ganti bajunya sekitar Rp 3 juta waktu itu dari omset. Jadi selama sebulan saya tidak jajan karena buat ganti kerugian, he he,” kenangnya.
Jika dirunut, Fadhil mengaku sudah sekitar 5-6 kali kegagalan menimpa dirinya. Namun hal tersebut ternyata tidak membuat dia kapok. Justru, Fadhil lebih senang untuk memulai kembali dari nol ketimbang harus mempertahankan yang sudah ada. “Kalau gagal, terus mulai dari awal lagi, itu jauh lebih mudah ketimbang harus mempertahankan,” katanya.
Hal tersebut yang kini sedang dijalani oleh Fadhil. Per 2 Februari 2017 lalu, dia memulai kembali usaha burger yang sebenarnya telah berdiri sejak 2007 silam. Jushita Burger namanya. Dia bercerita, usaha burger milik keluarganya kala itu berlokasi di samping toko mainan X-Toys. Namun, semenjak mulai bermunculan usaha burger serupa di Kota Taman, Jushita Burger mulai meredup. “Apalagi pegawainya saat itu ada yang menikah, pulang kampung, jadi akhirnya vakum,” ujar Fadhil.
Membangkitkan kembali Jushita Burger, lanjut Fadhil seperti membangkitkan raksasa yang tertidur. Burger yang pernah jaya di masanya, kini mencoba dibangunkan kembali di bawah sentuhan kekinian ala Fadhil. Tantangannya pun cukup berat. Selain harus mempertahankan atau meningkatkan rasa, promosinya juga harus gencar. “Untuk promosi mengandalkan media sosial Facebook dan Instagram,” jelasnya.
Soal bahan baku, Fadhil memastikan kualitasnya merupakan yang terbaik. Bahkan, daging dan rotinya merupakan buatan tangannya. Soal rasa dan kualitas, lanjut Fadhil mutlak didahulukan. Sebab, Fadhil yang pernah magang di beberapa hotel sebagai kitchen staff serta kuliah di jurusan perhotelan memahami betul bagaimana rasa merupakan hal yang utama. “Waktu itu saya diajarkan bagaimana mencuci bahan bakunya, menyusun menu, sehingga orang bisa suka,” katanya.
Berkat strateginya bisnisnya, dalam waktu sebulan Jushita Burgernya mulai dikenal banyak orang. Fadhil justru kaget, baru pertama kali dia membuka usahanya, sudah 20 burger habis terjual. Pun di keesokan harinya, meningkat menjadi 25 burger. Namun tak seterusnya penjualan Fadhil selalu meningkat. Dia menyebut, sehari pernah hanya terjual 2 buah burger dikarenakan hujan deras seharian. “Itu pun dibeli oleh nenek saya,” ungkapnya.
Fadhil percaya, rezeki seseorang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu, Fadhil justru mendorong orang lain yang ingin berwirausaha untuk tak takut untuk gagal. Sebab kegagalan, kata Fadhil menjadikan seseorang menjadi sempurna. “Kita belum sempurna kalau belum pernah gagal. Jadi kalau sudah gagal, ya bangkit lagi. Semakin sering gagal, kita akan makin terbiasa untuk bangkit,” pesannya. (bersambung)
Tentang Fadhil
Nama: Muhammad Fadhil
TTL: Bontang, 9 Oktober 1991
Alamat: Jalan Pangeran Suryanata 19 RT 11 Kel. Bontang Baru Kec. Bontang Utara
Ortu: Muhammad Nurali – Asmawati
Saudara:
* Ahmad Rizali Noor
* Masyita Aulia Maharani
Pendidikan Terakhir: S1 Manajemen Hotel dan Pariwisata Universitas Ciputra
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: