SAMARINDA – Sejak meninggalnya Wakil Wali Kota (Wawali) Samarinda, Nusyirwan Ismail, liku-liku siapa pengganti kursi orang nomor dua di Kota Tepian itu seolah tak kunjung menuai titik kejelasan. Pasalnya, ketiga partai pengusung tak kunjung sepakat siapa nama yang diajukan sebagai calon pengganti wawali ke DPRD Samarinda.
Terlebih, Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang, masih kekeh melimpahkan hal tersebut kepada tiga partai pengusung. Sebab, ketiga partai pengusung disebut belum pernah bersurat kepada wali kota terkait nama-nama calon yang diusung.
Isu tarik ulur ini pun menyeret nama istri Wali Kota Samarinda Puji Setyowati sebagai sosok yang disiapkan Demokrat untuk maju dalam pemilihan memperebutkan kursi “Samarinda Satu” 2021 kelak.
Demokrat disebut sengaja mengondisikan kursi wawali. Mengingat, ini merupakan tahun politik dan Puji maju dalam pencalegan untuk tahun depan.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang langsung menyangkal. “Kurang kerjaan. Kalau tujuannya untuk itu ngapain nyaleg. Kalau saya punya cucu, lebih terhormat istriku ngurusi cucu,” kata dia, Kamis (11/10) kemarin.
“Memangnya sudah kurangkah aku ini. Ndak usahlah. Dikira enakkah, rapat terus sampai tengah malam. Masa iya istri saya izinkan seperti itu,” sambung dia.
Sedangkan mengenai nama calon yang diajukan partai pengusung, Jaang enggan banyak komentar dan menyerahkan hak tersebut kepada masing-masing partai. “Jangan tanya sama saya. Tanya sama politisi Nasdem, PKS, dan Demokrat. Mereka yang duduk sama-sama. Di sini posisi saya sebagai wali kota, bukan ketua partai,” ujarnya.
Politisi Partai Demokrat ini pun mengelak ketika ditodong mengenai hak bersurat kepada partai untuk mempercepat proses tersebut.
“Tugas saya sebagai wali kota, saya tidak mau campur adukkan dengan urusan politik. Saya maunya di sisa jabatan saya ini bisa maksimal menjalankan tugas sebagai. Politik ada yang mengurus. Saya konsentrasi untuk memberikan yang terbaik saja bagi Samarinda,” ujarnya.
Begitupun dengan isu bahwa ia mengulur waktu untuk bertemu dengan partai pengusung lainnya. Jaang pun mengaku kerap bertemu dengan mereka. Hanya saja pertemuan tersebut tentunya tak perlu diumba-umbar kepada publik.
“Masa iya saya umbar-umbar kalau saya mau bertemu dengan orang lain,” ucapnya.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Samarinda, Siswadi mengatakan, berdasarkan rapat pimpinan (rapim) unsur pimpinan dewan memang berhak untuk menyurati wali kota perihal pergantian wawali. Hanya saja hal tersebut belum dilakukan pihaknya. “Hanya saja memang untuk saat ini belum. Kami akan koordinasikan lagi kapan akan diserahkan,” ujarnya. (*/dev)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post