JAKARTA – Indonesia bersikap tegas terhadap Israel sekaligus balasan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang pernah melarang Menteri Luar Negeri Retno Marsudi masuk ke Palestina tahun lalu.
Menurut laporan kantor berita Anadolu, Menteri Retno membenarkan bahwa dia melarang Netanyahu melintasi langit Indonesia sebagai balasan atas perbuatannya.
Pada Rabu, 22 Februari 2017, pesawat yang ditumpangi Netanyahu bersama rombongan sedianya terbang menuju Australia dari Singapura.
“Akibat pelarangan dari pemerintah Indonesia, pesawat Netanyahu terpaksa memutar jalan,” tulis Middle East Monitor, Jumat, 24 Februari 2017.
Pelarangan tersebut membuat perjalanan Netanyahu kian lama. Menurut laporan Middle East Monitor, pesawat tersebut tiba di Sydney setelah 11 jam terbang dari Singapura.
“Jika ditempuh melalui wilayah udara Indonesia, pesawat Netanyahu hanya membutuhkan waktu 8,5 jam.”
Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia dengan total penduduk sekitar 250 juta. Negeri ini pendukung kuat Palestina sebagai sebuah negara merdeka dari Israel.
“Kejadian ini biasa saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik,” kata juru bicara Kementerian Armanatha Nasir.
Dia menambahkan, “Hal yang sama pernah dia lakukan terhadap kita.”
Pada Maret 2016, Israel melarang helikopter Yordania yang mengangkut Menteri Retno mengunjungi Ramallah, Palestina. Di kota tersebut, Menteri dijadwalkan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan meresmikan konsulat di Amman, Yordania. (tempo)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post