BONTANGPOST.ID, Bontang – Prediksi terkait merosotnya capaian pajak barang dan jasa tertentu (PBJT) tenaga listrik di Kota Bontang belum terbukti. Meski pemerintah pusat memberikan subsidi untuk listrik sebesar 50 persen di dua bulan awal tahun ini.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bontang Syahruddin mengatakan berdasarkan data yang masuk di triwulan perdana, capaian PBJT tenaga listrik mencapai Rp9.766.316.373. Dari target yang dipatok di tahun ini yakni Rp42.529.084.000.
“Sudah mencapai 22,96 persen. Ini sudah melampaui target untuk triwulan perdana,” kata Syahruddin.
Sejatinya Bapenda memasang target untuk triwulan pertama itu 15 persen. Bagi seluruh pos pendapatan pajak daerah. Ia menjelaskan adanya subsidi tersebut membuat warga justru membeli token listrik lebih banyak dibandingkan sebelumnya.
“Warga berbondong-bondong membeli hingga limit maksimal yang ditetapkan pemerintah pusat,” ucapnya.
Ia pun memprediksi kemungkinan penurunan capaian pajak tersebut terjadi di satu atau dua bulan ini. Mengingat masih ada stok dari pembelian yang bisa digunakan pasca subsidi sudah tidak berlaku.
Angka ini juga lebih tinggi dibandingkan penerimaan di triwulan pertama tahun lalu. Kala itu, Bapenda meraup Rp7.748.187.250. Dengan target yang dipasang di 2024 sebesar Rp36 miliar.
Capaian PJBT tenaga listrik di tiga bulan awal ini merupakan urutan ketiga terbanyak. Setelah pajak reklame dan PBJT perhotelan. Secara keseluruhan capaian pajak daerah sudah berada di angka 14,44 persen. Nilainya yaitu Rp31.765.438.936,60. Dari target yang ditetapkan sejumlah Rp220.009.159.000 untuk 2025 ini. (*)