Berkat Kursi Roda, Tak Perlu Repot Menggendong
Bantuan satu unit kursi roda mampu meringankan Hemma K saat beraktivitas mengurusi sang istri. Berkat kursi roda, Tija, sang istri pun tak perlu lagi digendong untuk berpindah tempat.
Bambang, Bontang
Sudah 5 bulan terakhir, Tija (60) menderita penyakit stroke di bagian tubuh sebelah kanannya. Hal ini membuat suaminya, Hemma K (70) harus mengurusi ekstra sang istri dalam melakukan beberapa aktivitasnya.
Sejak terkena penyakit stroke tersebut, Tija tak bisa kemana-mana dan hanya terbaring lemas di atas kasur. Bahkan untuk mandi pun, dia hanya dimandikan suaminya di samping kasurnya. Diketahui, rumah pasutri yang sudah lansia itu merupakan rumah panggung di atas rawa-rawa.
“Jadi kalau mau mandi, kayunya saya buka satu untuk pembuangan air,” kata Hemma lirih.
Kepada Bontang Post, Hemma menceritakan, sebelum istrinya terkena stroke, terlebih dahulu dia memiliki riwayat penyakit darah tinggi. Penyakitnya itu sudah lama Tija idap. Namun baru lima bulan terakhir, penyakit itu kambuh dan langsung membuat kaku bagian tubuh kanannya, sehingga tak bisa digerakan.
Awal-awal menjalani penyakitnya, Hemma sempat mengurus istrinya tanpa bantuan alat pendukung. Tak lama berselang dirinya beruntung, ada salah satu tetangganya yang mau meminjamkan kursi rodanya untuk meringankan bebannya. Barulah setelah mendapat penjangkauan dari LK3 Bontang, diberikanlah bantuan kursi roda. Yang mana, kursi roda ini sebelumnya dipakai oleh salah satu klien LK3 yang kini sudah sembuh dari penyakitnya
“Jadi kursi roda ini sifatnya pinjam pakai. Jika nanti Ibu Tija sudah sembuh, maka LK3 bisa untuk mengambilnya kembali dan dipinjamkan kepada klien yang membutuhkan,” terang Suyanti, penjangkau LK3 Bontang.
Meski kemungkinan Tija untuk sembuh sulit lantaran faktor usia, namun Hemma sudah merasa senang dengan adanya bantuan kursi roda ini. Kata dia, kursi roda tersebut sangat membantunya ketika akan membawa istrinya kontrol ke rumah sakit, ataupun ketika membawanya ke depan rumah untuk menjemur istrinya sebagai salah satu tahapan terapi.
“Biasanya dulu harus digendong oleh beberapa orang. Sekarang sudah terbantu dengan adanya kursi roda ini. Cukup didorong saja tanpa perlu digendong lagi,” terang bapak 5 anak itu.
Saat ini, Tija hanya bisa terbaring saja di atas kasur rumahnya di Gang Tipalayo RT 35, Berebas Tengah. Dia harus dipakaikan pampers agar memudahkan buang air. Namun yang menjadi kendala adalah minimnya bantuan pampers untuknya. Sehingga terkadang hanya mengharap bantuan dari para tetangga. Hemma berharap, ada dermawan yang mau membantunya untuk mencukupi kebutuhan pampers sang istri.
“Kalau dari kami masih terus berusaha untuk mengajukan bansos ke Baznas. Semoga saja dapat terealisasi,” harap Suyanti. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: