Picu Tabrakan Beruntun, Sopir Truk Kabur, Ibu dan Janin di Perutnya Meninggal
BONTANG – Tragis. Kecelakaan beruntun di Jalan S Parman, Bontang Barat, menyebabkan seorang ibu dan janin di dalam kandungannya meninggal dunia, Kamis (10/8) pagi kemarin. Sementara, 7 orang pengendara dan penumpang mobil Avanza mengalami luka-luka.
Kejadian maut ini tepat di traffic light, simpang pintu masuk RSUD Tama Husada dan jalan Ir Soekarno – Hatta. Kecelakaan ini melibatkan, satu truk dengan plat nomor KT 8574 DE, minibus (Avanza) dengan plat nomor KT 1728 LB, dan 4 unit sepeda motor bebek.
Masing-masing KT 6253 RI bertipe Yamaha Mio, Suzuki Shogun KT 3629 DE , Yamaha Mio warna putih dengan nomor kendaraan KT 6753 RW, serta Yamaha Mio Soul berplat nomor KT 3932 DR.
Menurut pengakuan salah satu korban yang mengemudikan sepeda motor Yamaha Mio Soul, Abdul Rahman (51), truk tersebut melaju dengan kecepatan tinggi. “Dari arah simpang Sangatta ke Bontang, 4 motor di sebelah kiri. Truk itu laju dari atas hingga menghantam Avanza,” ungkapnya.
Kecepatan tinggi tersebut membuat truk bergerak ke arah kiri sehingga mengenai keempat pengemudi sepeda motor. Sedangkan mobil Avanza menghantam penerangan di tengah jalan.
Abdul Rahman menambahkan bahwa korban yang paling parah ialah pengemudi sepeda motor yang terlepar ke sisi kiri jalan. Adapun pria yang dalam perjalanan pulang kerja ini terjatuh ke sisi kanan akibat tersenggol oleh truk, ia mengalami luka memar di bagian lengan sebelah kiri.
“Truk itu hantam kepalanya motor. Posisi saya sendiri cuma kelempar ke kanan yang paling parah yang terlempar ke kiri,” tambah pria yang berdomisili di Rawa Indah.
Sementara itu, penumpang mobil Avanza yang bernama Elmi (32) membenarkan bahwa mobilnya ditabrak dari belakang oleh truk. Alasan sang supir menbanting kemudi ke sebalah kanan untuk menghindari pengemudi sepeda motor.
“Kan pas posisinya lampu merah tiba-tiba langsung saja brukkkk. Lalu sopirnya ngantam ke samping karena di depan sebelah kiri ada motor,” papar perempuan yang bekerja di salah satu departement store di Balikpapan.
Ia mengungkapkan bahwa saat benturan tersebut dirinya sudah tidak mengingat kondisi badan mana saja yang terkena benturan. Kerasnya tabrakan dari belakang mengakibatkan penumpang mobil tersebut terlempar ke bagian depan.
“Saya enggak terlempar. Cuma di dalam memang sudah darah semua. Tidak ngerti yang hantam badan saya apa, pokoknya sudah terlempar semua yang ada di belakang,” ungkap wanita yang bersama teman-teman kerjanya ingin berwisata ke pulau Beras Basah ini.
Terpisah, Direktur RSUD Taman Husada drg. WH Agustini mengatakan bahwa korban kecelakaan yang masuk ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebanyak 8 orang. Semua pasien tersebut akan dilakukan observasi terhadap luka yang dialaminya masing-masing, masa observasi selama dua jam. “Semua harus observasi karena walau enggak terlihat luka tetapi siapa tahu di dalam ada luka,” katanya.
Terparah dialami oleh Sarifah Wahyuni Anugerah penumpang sepeda motor Suzuki Shogun, dimana ia dan bayi dalam kandungannya meninggal dunia dalam jangka waktu yang berbeda. Sang bayi meninggal beberapa menit setelah kejadian sekitar pukul 09.00 Wita, sedangkan sang ibu sekitar pukul 16.00 Wita mengalami hal serupa akibat pendarahan dan patah tulang pinggul. Sementara suami korban hanya luka memar di bagian kaki.
Almarhumah tinggal di Desa Suka Rahmat kilometer 5,5 Kutai Timur. Menurut informasi akan dimakamkan pada hari ini di TPU Suka Rahmat.
Saat ini pengemudi truk dengan inisial ST melarikan diri setelah kejadian. Berdasarkan informasi bahwa truk tersebut merupakan milik sebuah perusahaan yang bergerak di bidang ekspedisi.
Hingga malam tadi, belum ada keterangan resmi dari Polres Bontang atas penyebab kecelakaan. Informasi yang dihimpun media ini, dari lapangan, terdapat dua versi berbeda penyebab kecelakaan terjadi. Beberapa saksi mata menilai penyebab kecelakaan tragis tersebut lantaran rem truk blong.
Sedangkan, keterangan lainnya menyebutkan sopir tengah diburu oleh warga di jalan Poros Bontang – Samarinda lantaran menyerempet warga di sana. Akibatnya, pengemudi melaju kencang saat menuruni penurunan jalan S Parman, tanpa memperhatikan pengendara lainnya tengah berhenti di traffic light. (*)
Kronologis Kecelakaan Beruntun Itu
– Sekira pukul 08.15 Wita, mobil Avanza KT 1728 LB dengan 6 penumpang wisatawan domestik asal Balikpapan berhenti di traffic light Jalan S Parman, Kelurahan Telihan. Empat pengendara motor lainnya ikut setop bersebelahan dengan mobil Avanza.Masing-masing Yamaha Mio warna hitam (KT 6253 R), Suzuki Shogun (KT 3629 DE), Yamaha Mio warna putih (KT 6753 RW), serta Yamaha Mio Soul (KT 3932 DR)
– Truk dengan bak berwarna putuh KT 8574 menuruni Jalan S Parman dari arah Tugu Selamat Datang Kota Bontang, dengan kecepatan tinggi. Truk membunyikan klakson panjang sejak penurunan jalan, tapi kendaraan tetap melaju. Padahal beberapa kendaraan masih berhenti di 0traffic light.
– Truk menyodok bagian belakang mobil Avanza yang langsung menghantam tiang lampu di median jalan. Akibat benturan keras, truk berbalik arah ke sebelah kiri, lalu menghempas 4 motor.
– Syarifah Wahyuni, Salah satu pengendara yang tengah hamil 7 bulan yang berboncengan dengan sang suami bersama seorang anaknya ikut tertabrak. Suami dan anaknya terhempas ke tengah jalan. Sedangkan, Syarifah jatuh dan masuk ke kolong mobil.
– Warga di lokasi mendorong truk ke belakang untuk menyelamatkan Syarifah yang terlindas mobil. Korban segera dilarikan ke RSUD. Korban alami luka parah, tulang panggul patah, sejumah organ dalam pun ikut rusak akibat kecelakaan ini.
– Janin usia 7 bulan dinyatakan meninggal selang 3 jam perawatan akibat luka serius di alami sang ibu.
– Selang beberapa jam berikut, sang ibu meninggal.
– Akibat Insiden ini, 8 orang pengendara dan penumpang harus mendapatkan perawatan medis di RSUD Taman Husada. Sejumlah korban yang alami luka ringan dan traumatik diperbolehkan pulang. Sedangkan korban lainnya masih dalam penanganan medis tim rumah sakit.
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post