SANGATTA – Kecelakaan lalulintas kembali terjadi di Jalan Poros Kaliorang Bengalon, Senin (20/2) pukul 23.30 Wita. Dua buah kendaraan, yakni Suzuki APV Pick Up dengan nomor plat DN 8062 VH yang dikendarai Ambotang (35) warga Gang Nusantara IV No 55 RT 045/002 Kelurahan Teluk Lingga Kecamatan Sangatta Utara terlibat ‘adu banteng’ dengan truk tangki pengangkut Crude Palm Oil (CPO) Mitsubishi Colt Diesel KT 8733 VB yang dikemudikan Asri (38).
Akibatnya, sopir Pick-Up langsung tewas di tempat karena menderita luka lebam dibagian dada. Sementara untuk sopir truk tangki hanya mengalami luka lecet di dada dan memar pada bagian pinggang. Diduga total kerugian akibat kejadian tersebut mencapai Rp 20 juta lebih.
Informasi yang dihimpun, kejadian berawal saat, kendaraan Pick Up yang dikemudikan Ambotang bersama penumpangnya Asmulyadi datang dari arah Kaliorang menuju Bengalon. Sesampai di camp tiga RT 15 Desa Kaliorang Kecamatan Kaliorang, mobil yang dipacu dengan kecang oleh korban. Padahal kondisi jalan menikung kearah kiri. Akibatnya, mobil pun sampai masuk ke jalur kanan jalan. Naas, pada saat bersamaan dari arah berlawanan juga melaju truck tangki bermuatan CPO yang dikemudikan Asri. Brakkkk. Tabrakan pun tidak terhindarkan. Saking kuatnya benturan membuat bagian depan kedua kendaraan mengalami rusak parah. Sementara posisi masing-masing sopir terperangkap diruang kemudi.
“Kondisi korban Ambotang yang cukup parah. Sehingga, langsung meninggal di TKP, sebelum sempat diselamatkan,” ujar Kapolres Kutim AKBP Rino Eko didampingi Kasatlantas AKP Ramadhanil, Selasa (21/2) kemarin.
Dia menerangkan, dari hasil olah TKP penyebab terjadinya kecelakaan 50 persen akibat kelalaian manusia. Sebab, pengemudi tidak tertib menjalankan kendaraannya dengan memacu melebihi batas 80 kilometer per jam. Selain itu, pengemudi Pick Up juga melanggar marka tengah jalan dan mengemudi kurang konsentrasi.
“Sedangkan penyebab lainnya akibat kondisi jalan. Karena kondisi kemiringan jalan menikung dan tidak terdapat rambu peringatan. Sementara, penerangan juga sangat mini,” jelasnya.
Oleh karena itu, kata Ramadhanil, untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa, pihaknya langsung memasang spanduk berisikan himbauan agar pengendara lebih berhati-hati. Mengingat daerah tersebut merupakan salah satu titik rawan kecelakaan lalu lintas.
“Berdasarkan dari pemeriksaan saksi, dokter, dan pihak keluarga, korban meninggal karena murni disebabkan kecelakaan lalu lintas. Sehingga tidak dilakukan autopsi. Sementara terkait status supir truk tangki masih sebatas saksi,” tutupnya. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post