SAMARINDA – Dinas Pendidikan Samarinda akan terus membekukan operasional Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Jannatul Atfhaal Jl AW Sjahranie, lokasi hilangnya Ahmad Yusuf Gozali yang ditemukan tewas pada 9 Desember 2019 lalu. Pembekuan PAUD terus dilakukan sampai hasil investigasi kepolisian dari Polres Samarinda sudah rampung.
“Kita vakumkan dulu, sementara kita setop. Sambil mendapatkan hasil investigasi yang jelas kan,” ujar Kepala Disdik Samarinda, Asli Nuryadin, Kamis (19/12/2019) ditemui di ruang kerjanya. Jasad Yusuf ditemukan tewas di parit besar Gang 2 Jl Pangeran Antasari, setelah dikabarkan menghilang pada 22 November 2019.
Penyebab kematian Yusuf kini menjadi misteri dan belum diketahui pasti. Peristiwa hilangnya Yusuf di PAUD, dikatakan Asli Nuryadin, menjadi bahan diskusi pihaknya bagaimana meningkatkan kewaspadaan pengelolaan PAUD dan peran orang tua mengawasi anak di Samarinda.
“Ini menjadi bahan diskusi kami. Tapi, aku meyakini bukan keinginan beliau (Kepsek PAUD Jannatul Atfhaal atas peristiwa hilangnya Yusuf) loh terjadi seperti itu. Tapi, minimal, kami evaluasi karena sekolah itu dikatakan jauh juga dari sungai,” ujar Asli Nuryadin. Asli menilai pengelola PAUD juga ikut merasa bersalah atau depresi atas peristiwa tewasnya Yusuf. Selain itu, pengawas PAUD dari Disdik Samarinda masih mempelajari kasus kematian Yusuf.
“Apakah (hilangnya Yusuf) dalam hitungan menit. Ini kan masih dicari. Mudahan cepat orangnya (menyelidiki),” kata Asli. Asli menegaskan kekurangan PAUD Jannatul Atfhaal akan dievaluasi. Meski begitu, PAUD seluruh Samarinda sudah diingatkannya untuk tingkatkan kewaspadaan mengawasi anak-anak yang dititipkan.
Jumlah PAUD di seluruh Samarinda, dijelaskan Asli, mendekati sekitar 500 PAUD. Angka ini masih sangat kecil dari ideal jumlah yang dibutuhkan 2000 PAUD di Samarinda. Disdik Samarinda juga telah mengeluarkan surat edaran perihal penjemputan peserta didik.
Dalam surat itu disebutkan agar membentuk grup Whatsapp (WA) paguyuban orangtua dengan anggota orang tua anak, wali kelas, kepala sekolah untuk sarana informasi kepada siswa Sekolah. Hal ini untuk mencegah terjadinya kasus penculikan anak, tenggelamnya anak di parit dan sungai serta hilangnya anak. (prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini:
Komentar Anda