SAMARINDA – Tragedi kemanusiaan terhadap etnis Rohingya yang terjadi di Rakhine, Myanmar terus mendapat simpati dari masyarakat Indonesia. Termasuk di Kaltim, kepedulian juga turut disuarakan. Selasa (5/9) kemarin, sebanyak 47 organisasi masyarakat, pemuda, paguyuban, dan elemen masyarakat Kaltim turun ke jalanan Samarinda untuk mengungkapkan kepedulian tersebut.
Tergabung dalam Forum Solidaritas Kemanusiaan Kalimantan Timur (FSKKT), ratusan massa dari berbagai organisasi dan elemen masyarakat tersebut mengawali aksi damai sekira pukul 08.30 Wita. Buddhist Center di Jalan Di Panjaitan menjadi titik temu.
Di sana, FSKKT terlebih dulu melakukan silaturahmi dengan para pimpinan majelis-majelis agama Buddha untuk menyatukan sikap terkait konflik Rohingya. Pertemuan tersebut menghasilkan pernyataan sikap dari enam majelis agama Buddha yang ada di Kaltim.
“Umat Buddha Kaltim mengutuk dengan keras tindakan biadab yang dilakukan militer Myanmar serta oknum biksu Buddha di Myanmar karena tidak sesuai dengan ajaran sang Buddha,” bunyi pernyataan sikap tersebut.
Dari Buddhist Center, massa aksi melakukan long march menuju Kantor Gubernur Kaltim di Jalan Gajah Mada. Tiba sekira pukul 10.30 Wita, massa berkumpul di depan kantor gubernur yang telah dijaga ketat aparat keamanan. Kehadiran massa pun sempat memacetkan lalu lintas karena memenuhi setengah badan jalan.
Muhammad Wahyudi selaku koordinator aksi mengungkapkan, kekerasan pada etnis Rohingya di Myanmar merupakan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang berat. Mengingat persoalan ini berhubungan dengan urusan luar negeri serta diplomasi antarnegara, maka aksi bertujuan untuk menyerukan kepada pemerintah pusat melalui pemerintah daerah agar melakukan tindakan tegas.
“Kami meminta gubernur sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat, agar turut serta menekan pemerintah pusat. Sehingga menjadi motor penggerak negara-negara dunia untuk membawa kasus ini ke dewan keamanan PBB,” kata Wahyudi.
Dalam aksi di depan kantor gubernur ini, perwakilan masing-masing organisasi melakukan orasi mengungkapkan perasaan terkait tragedi kemanusiaan Rohingya. Kecaman-kecaman terhadap kebiadaban militer Myanmar pun diteriakkan. Semuanya sepakat pembantaian yang terjadi di Myanmar bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan tidak dapat dibenarkan.
“Usir dubes Myanmar! Usir dubes Myanmar! Allahu Akbar!” pekik salah seorang orator dalam aksi kemarin disambut riuh sahutan takbir.
Setelah serangkaian orasi, massa meminta pejabat Pemprov Kaltim untuk keluar dari kantor dan menemui mereka. Pasalnya, ada petisi aksi yang hendak disampaikan langsung kepada pemprov. Pemprov Kaltim yang sudah mengantisipasi aksi ini sebenarnya telah menyiapkan tempat pertemuan di dalam kantor. Namun massa meminta pemprov untuk keluar menemui mereka.
Sayangnya gubernur maupun sekretaris provinsi (sekprov) Kaltim sedang tidak ada di tempat. Sehingga pemprov diwakili staf ahli bidang politik, AF Sembiring. Kepada para peserta aksi, Sembiring menyebut pemprov memiliki sikap yang sama yaitu mengutuk kejahatan kemanusiaan yang tengah terjadi di Rakhine.
“Perjuangan kita tidak berhenti di sini. Kita harus terus berdoa, kita harus terus memberikan dukungan. Kita harus terus tetap bersemangat sampai perdamaian terwujud. Karena itulah cita-cita Indonesia,” seru Sembiring turut berorasi.
Setelah berjanji bakal menyampaikan aspirasi para peserta aksi kepada gubernur, Sembiring meminta petisi aksi untuk dibacakan bersama-sama. Selain mengutuk kebiadaban militer Myanmar serta meminta pemerintah bertindak tegas, FSKKT dalam petisinya yang dibacakan Wahyudi juga meminta hadiah nobel yang didapatkan pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi untuk dicabut.
“Karena dia tidak pantas menyandangnya. Dengan berlabel nobel perdamaian, dia melegitimasi untuk membantai kaum muslimin,” tegas Wahyudi. Aksi akhirnya disudahi setelah petisi disampaikan kepada perwakilan pemprov menjelang tengah hari. Para peserta aksi pun berangsur-angsur meninggalkan kantor gubernur. (luk)
47 ORGANISASI ITU:
- GRKB
- PUSAKA
- KAHMI Kaltim
- KAHMI Samarinda
- FAKTA
- Pasak mulawarman kaltim
- KNPI
- Barisan Massa Merah Putih
- PW Syahab (pemuda) hidayatullah kaltim
- DKC Garda Bangsa Samarinda
- Pasak Bakuda Pati
- FOKKUS-RT Samarinda
- Rabithah Alawiyah
- FKDM Samarinda
- Aliansi Umat Islam Kaltim
- Forum Komunikasi Masyarakat Jember Kaltim
- LSM Cinta Damai Indonesia
- BALADHIKA karya
- Persudaraan Pekerja Muslim indonesia.
- Himab Kaltim
- Himab cabang Samarinda
- PSLDK
- DPW Laskar Pangeran Antasari
- Forum Solidaritas Muslim
- KAMMI KALTIM
- Laskar Merah Putih
- Lisuma-Kaltim
- KRC Kaltim
- Lembaga BILAL
- Pandu KEADILAN Samarinda.
- Garda Keadilan
- Majelis Ta’lim
- KBBKT
- IPK Samarinda
- DPW PPNI Kaltim
- DPW GPIM Kaltim
- Alumni PUSDIMA UNMUL
- KOPASKAL
- FKUB Kaltim
- Forum Kebangsaan Kaltim
- Aliansi Solidaritas Masyarakat Sanga-Sanga.
- MA KAMMI Kaltim
- Persaudaraan Muslimah Kaltim
- Perisai Adat Borneo Kaltim
- LBK Kesultanan Ing Martadipura
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post