bontangpost.id – Keluarga Alumni Fakultas Ekonomika Universitas Gadjah Mada (Kafegama) berkolaborasi dengan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) dan PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) melaksanakan babak final kompetisi bisnis bagi para mahasiswa sarjana dan magister yang dikemas dengan nama Business Case Competition (PKT-GAMA BCC) 2023, pada Sabtu (26/8/2023), di Gedung Pembelajar Lantai 8, Ruang Auditorium FEB UGM Yogyakarta. Acara ini merupakan puncak rangkaian dari kompetisi yang sudah dimulai sejak Mei 2023 yang diikuti total lebih dari 200 tim atau 600 mahasiswa sarjana dan magister dari seluruh Indonesia.
Tema yang diusung adalah “Agribusiness Sustainability Through ESG Development” ini dinilai tepat mengingat pentingnya solusi dan inovasi melalui pengembangan Environment Social Governance (ESG) untuk melakukan langkah strategis demi keberlanjutan pada sektor agribisnis dan keberlangsungan kebutuhan masyarakat di tengah ketidakpastian saat ini. Selain itu, mendukung pemulihan ekonomi dan memajukan ekonomi nasional berbasis perekonomian agraris.
PKT-GAMA BCC tahun 2023 kali ini merupakan edisi kedua setelah sukses diselenggarakan pertama kalinya pada tahun 2022. Pada tahun ini, tema “Agribusiness’ Sustainability through ESG Development” diangkat untuk menjawab tren bisnis keberlanjutan yang saat ini sedang digaungkan banyak pihak tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia.
Menurut Dekan FEB UGM Prof Didi Achjari, acara ini selaras dengan misi FEB UGM yang mendidik pemimpin masa depan di bidang ekonomi bisnis yang peduli terhadap keberlanjutan (sustainability). “Tema ini pas dengan misi FEB UGM. Harapannya, kompetisi ini akan menghasilkan ide-ide segar bermanfaat yang dapat diterapkan di masyarakat sehingga dapat menjaga lingkungan dan masa depan bangsa,” katanya seraya menambahkan bahwa tiap tahun acara ini akan terus dilaksanakan.
“Semoga para peserta kompetisi mendapatkan hasil apa yang diharapkan, meski tidak semua menjadi juara. Setidaknya para peserta telah membagi ide-ide segar yang dapat memberi inspirasi bagi masyarakat,” lanjutnya lagi.
Sementara itu, Edwin Hidayat Abdullah Wakil Direktur Utama InJourney, yang juga Ketua Kerja Sama PP Kafegama mengatakan, tidak mudah untuk menentukan finalis dalam ajang PKT-GAMA BCC 2023 ini karena banyak finalis yang meraih nilai sama baiknya. Namun, Pupuk Kaltim dan Kafegama lebih melihat aspek coverage dan depth dalam paparan yang diusulkan, sehingga benar-benar mendapatkan juara yang berkualitas.
Edwin juga menambahkan, jika melihat antusias dan kualitas para peserta tahun ini, tidak menutup kemungkinan acara ini didorong menuju kompetisi level internasional pada tahun mendatang. “Mungkin kita bisa invite dari region. Mungkin kompetisi ini bisa dibuat sebagai open platform yang terbuka untuk semua. Di dalamnya kita bisa bersama-sama menimba ilmu.” Jelas Edwin. Hal ini sejalan dengan slogan ‘Guyub, Rukun, Migunani’ yang dimiliki oleh Kafegama dalam kaitannya mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Kafegama Dr Bogat Agus Riyono mengatakan, melalui kompetisi seperti ini, diharapkan hadir wiraswasta baru yang akan memberikan akselerasi terhadap pembangunan di Indonesia agar bisa bersaing dengan negara-negara maju lain. “Total hadiah acara ini sebesar Rp127 juta. Meski demikian, hadiah ini hanya merupakan sebuah penarik, bukan tujuan utama. Tujuan utamanya adalah bagaimana peserta bisa menunjukkan gagasan pada dunia bahwa mereka memiliki ide-ide yang kreatif dan cemerlang,” paparnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk pemimpin masa depan dan wadah bagi para mahasiswa untuk mencapai solusi dari tema yang diusung. Selain itu, menjadi ajang pembelajaran, sekaligus pembimbingan oleh pemimpin terbaik bangsa di bidang ekonomi untuk membentuk pemimpin Indonesia yang andal pada era digital masa depan.
Dalam rangkaian Grand Final PKT–GAMA BCC 2023 kali ini digelar pula seminar topik “Agribusiness Sustainability Through ESG Development” yang dibawakan oleh dua narasumber kompeten di bidangnya, yakni Poppy Ismalina dari FEB UGM, dan Emilia Setyowati dari Sekretaris Eksekutif Binaswadaya/Presiden Aliansi Organis Indonesia.
Sementara itu, sesi penjurian kompetisi berlangsung pada siang hari, diawali dengan presentasi oleh para finalis kategori sarjana, yaitu Dejavuq ADM dari Universitas Islam Negeri Makassar, Jong Indonesia dari Universitas Indonesia, LETSGO dari Institut Teknologi Bandung, Mandalika Team dari Universitas Gadjah Mada, dan Rancak Team dari Universitas Udayana. Bertindak sebagai juri pada kategori sarjana ini adalah Wakil Direktur Utama InJourney sekaligus Ketua Bidang Kerja Sama PP Kafegama Edwin Hidayat Abdullah, Direktur Utama PT Kaltim Nusa Etika Alvina Elysia, dan dosen UPN “Veteran” Yogyakarta Dwi Aulia Puspitaningrum.
Dilanjutkan sesi penjurian kategori magister, dengan para finalisnya, antara lain, Agri Pro dari Monash University, Buzzer Beater dari Universitas Indonesia, Kudos dari Universitas Petra, Prime Team dari Universitas Gadjah Mada, dan Selat Sunda dari Universitas Gadjah Mada. Bertindak sebagai juri pada kategori magister ini, antara lain Staf Khusus Menteri Perhubungan/Wakil Ketua Dewan Pertimbangan PP Kafegama Prof Wihana Kirana Jaya, Founder/CEO Eden Farm David Setyadi Gunawan, dan Sekretaris Eksekutif Binaswadaya/Presiden Aliansi Organis Indonesia Emilia Setyowati.
Terakhir, Meizar Efendi selaku SEVP Business Support Pupuk Kaltim menyampaikan closing statement bahwa apa yang dilakukan bersama dengan FEB dan Kafegama dalam PKT-GAMA BCC 2023 ini merupakan ajang konkret dalam mendukung praktik ESG di dunia industri. Sebagaimana transformasi bisnis yang memprioritaskan dampak lingkungan, tanggung jawab sosial, dan tata kelola yang baik ini sudah merupakan hal yang menjadi urgensi. Ini juga telah menjadi prinsip hidup di Pupuk Kaltim.
“Kami sangat apresiasi kepada para finalis yang brilian dan inovatif. Selamat kepada para pemenang, semoga inovasinya dapat menjadi penggerak,” ujarnya. (*)







