Vaksin MR Berdampak Autisme? 

Rustam(DEVI/METRO SAMARINDA)

SAMARINDA –Banyak pro dan kontra beredar di masyarakat terkait imunisasi vaksin measles dan rubella (MR) yang disebut dapat menyebabkan autisme. Hal ini tentu membuat masyarakat khawatir dan membuat banyak orangtua enggan memvaksinkan buah hatinya. Padahal, vaksin ini penting dilakukan untuk menjaga daya tahan anak terhadap penyakit terutama campak dan indikasi rubella.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda, Rustam mengatakan, memang ada kemungkinan vaksin MR menyebabkan autisme, namun sangat kecil sekali. Dalam rilis Kementrian Kesehatan RI pun menyebut, komplikasi yang disebabkan oleh vaksin ini lebih kepada rubella.

“Cuma kan program ini lebih banyak manfaatnya untuk melindungi masyarakat dari penyakit campak atau rubella,”kata dia, Senin (6/8) kemarin.

Untuk di Samarinda sendiri, Rustam menyebut, belum ada kasus vaksin MR menyebabkan anak menjadi autisme. Dan ketakutan yang beredar di masyarakat saat ini lebih kepada pro dan kontra vaksin haram dan halal.

“Yang menjadi persoalan saat ini ialah mengenai haram dan halal. Jika ada masyarakat yang tidak mau memvaksinkan anaknya karena hal itu, kami pun tidak dapat memaksa. Yang bersangkutan bisa menunggu fatwa halal dikeluarkan MUI (Majelis Ulama Indonesia, Red.). Kami dari kementrian kesehatan ada rilis bahwa program ini harus tetap berjalan,” ujarnya.

Tidak hanya vaksin MR, Rustam menyatakan, vaksin-vaksin sebelumnya juga tidak ada sertifikat halal, namun walaupun begitu pihaknya harus tetap menjalankan program tersebut. Ia pun mencontohkan seperti vaksin difteri, juga belum memiliki label halalnya. Namun tetap dijalankan karena Dinkes memandanglebih kepada manfaatnya.

“Vaksin MR ini kan sudah biasa kita lakukan bahkan sejak usia anak 9 bulan,” kata Rustam.

Sementara itu Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, Nina Endang Rahayu menegaskan, program ini lebih banyak manfaatnya daripada mudaratnya. Dan segala obat itu pasti memiliki efek samping. Namun efek samping ini telah diperhitungkan semaksimal mungkin oleh instansi terkait. Sehingga tidak perlu ada kekhawatiran yang berlebihan.

“Mungkin bisa dibilang efek sampingnya ada 0,00 sekian persen. Jika anak-anak kita tidak vaksin, hanya dengan memakan obat biasa juga dapat menyebabkan hal seperti itu. Jadi yang ditampilkan itu harusnya bukan efek sampingnya, namun lebih kepada manfaatnya,” tutur Nina. (*/dev)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version
https://www.bethhavenbaptistchurch.com/ anakslot https://torontocivics.com/ http://sultansawerlogin.com slot gacor arya88 slot gacor slot raffi ahmad slot raffi ahmad 77 https://attanwirmetro.or.id/ https://attanwirmetro.or.id/dolph/asd/ https://idtrack.co.id/ https://autoglass.co.id/ slot raffi ahmad 77 https://dabindonesia.co.id/ slot gacor https://tesiskita.com/ slot raffi ahmad https://bontangpost.id/ slot raffi ahmad 77 Anakslot https://karyakreatif.co.id/ slot raffi ahmad 88 Anakslot arya88 kicautoto kicautoto slot thailand https://www.ajlagourmet.com/ kicautoto situs raffi ahmad gacor slot raffi ahmad 88 situs scatter hitam situs scatter hitam slot toto Link Gacor Hari Ini Slot Bca Situs deposit 25 ribu https://cdn.sena.co.th/ toto 4d https://www.ajlagourmet.com/-/ daftar slot gacor