Wah, Safaruddin Jadi Plt Ketua PDI Perjuangan

SAMARINDA – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan melantik Safaruddin sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD PDI Perjuangan Kaltim. Pelantikan dilakukan di Sekretariat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Balikpapan, Selasa (3/4) sore tadi.

Sebelumnya jabatan tersebut diemban Muhammad Prakosa. Ia menjabat Plt Ketua DPD PDI Perjuangan selama tiga bulan. Sedang Safaruddin akan memegang tampuk kepemimpinan PDI Perjuangan Benua Etam hingga 2020 mendatang.

Safaruddin diambil sumpahnya sebagai pimpinan PDI Perjuangan Kaltim oleh Ketua Bidang Kehutanan dan Lingkungan DPP PDIP, Muhammad Prakosa. Dalam sambutannya, Safaruddin mengajak seluruh kader partai berlambang kepala banteng tersebut untuk bahu membahu dalam membesarkan partai.

“Bila saya salah, jangan takut menegur saya. Karena saya tidak mungkin membawa partai ini hingga sukses tanpa bantuan seluruh kader,” harapnya.

Ia berjanji membawa PDI Perjuangan Kaltim menjadi jauh lebih baik. Salah satu langkah untuk mencapai itu yakni membangun konsolidasi di internal partai. Kata dia, di tahun politik ini akan banyak tugas yang diemban kader partai. Antara lain memenangkan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018.

“Saya yang dipercaya PDI Perjuangan dan Hanura sebagai calon wakil gubernur akan terus membangun spirit partai. Agar memenangkan saya dan Pak Rusmadi di pilgub,” ucapnya.

Selain memenangkan partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut di pilgub, tugas yang akan menanti dirinya dan jajaran partai di Kaltim yakni mempersiapkan diri menghadapi pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) 2019.

“Karena ini tahun politik, tugas saya selaku Plt akan jauh lebih banyak. Maka sejak sekarang kita pupuk terus persatuan dan kebersamaan,” ucapnya.

Mantan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kaltim itu optimistis dapat memimpin partai. Sebab disiplin dan kepemimpinan sudah dipupuknya sejak bertugas di kepolisian.

“Bedanya antara partai dan kepolisian hanya pada pola kepemimpinan. Kalau di kepolisian, pimpinan bisa dengan mudah menginstruksikan anggotanya. Tapi di partai beragam pola pikir dan pengalaman. Maka secepatnya saya akan menyesuaikan diri,” katanya. (*/um)