BONTANGPOST.ID, Bontang – Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, meninjau langsung titik banjir terparah di Perumahan Bontang Permai, Kelurahan Api-Api. Lokasi ini mengalami dampak paling serius akibat jebolnya turap yang menyebabkan air sungai meluap ke wilayah pemukiman warga.
Neni menyebut bahwa perbaikan turap menjadi prioritas dan ditargetkan terlaksana dalam waktu dekat. Perbaikannya menggunakan anggaran Dana Tidak Terduga (DTT).
“Jangan tunggu lama-lama. Gunakan DTT yang sudah disiapkan,” kata Neni.
Diketahui, Perumahan Bontang Permai menjadi daerah paling terdampak, dengan sekitar 90 persen wilayahnya tergenang air.
Sebagai langkah penanganan banjir, Pemerintah Kota Bontang menyiapkan anggaran sebesar Rp40 miliar pada tahun ini untuk proses pembebasan lahan pembangunan folder di wilayah Tanjung Laut dan sekitarnya. Adapun pembangunan fisik folder ditarget tahun depan.
“Kalau hanya satu-dua masalah pemilik lahan yang menghambat, titipkan saja dananya ke pengadilan. Yang utama, pembebasan lahan harus segera tuntas,” ujar Neni.
Neni juga meninjau kondisi banjir di Kecamatan Bontang Barat, tepatnya di Kelurahan Kanaan dan Gunung Telihan.
Sebagai bagian dari solusi jangka panjang, Pemkot berencana membangun polder di Kelurahan Telihan untuk mengurangi risiko banjir. Polder ini akan menjadi bagian dari sistem penanggulangan banjir sembari menunggu selesainya pembangunan Bendungan Suka Rahmat, yang hingga kini belum rampung.
“Kami sudah punya solusinya, tinggal bagaimana merealisasikannya. Master plan penanganan banjir juga sudah kami pegang sebagai panduan,” pungkasnya. (*)