bontangpost.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Jumat (26/6/2020) inisiatif global mempercepat pengembangan dan produksi tes Covid-19, vaksin, dan perawatan lainnya membutuhkan dana lebih dari US$30 miliar (Rp 425,7 triliun, kurs US$1 = Rp 14.191) tahun depan.
WHO menjelaskan rencana yang dibuat sekarang pada program yang dinamakan ACT (Access to Covid-19 Tools) Accelerator membutuhkan dana US$31,3 miliar.
Sejauh ini US$3,4 miliar telah disalurkan. WHO menyoroti tambahan dana US27,9 miliar dibutuhkan selama 12 bulan ke depan, termasuk US$14 miliar untuk kebutuhan urgen saat ini.
“Ini adalah investasi yang layak dilakukan. Jika kita tidak bergerak sekarang, biaya dan kesulitan ekonomi akan semakin dalam,: kata Ngozi Okonjo-Iweala, utusan khusus ACT Accelerator dalam rapat virtual, dilancir dari CNN Indonesia.
Menurut dia angka yang dikemukakan bisa dianggap terlalu besar, namun dikatakan tidak demikian bila berpikir sebagai alternatif. Kata dia jika miliaran dikeluarkan sekarang bisa menghemat triliunan pada masa depan.
Dana yang diminta ditargetkan mampu mengirimkan 500 juta tes dan 245 juta program pengobatan ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah pada pertengahan 2021.
Selain itu mengirimkan dua miliar vaksin pada akhir 2021 yang setengahnya ditujukan untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
“Jelas untuk mengontrol Covid-19, dan menyelamatkan nyawa, kita perlu vaksin yang efektif, diagnosa, dan terapi, dalam jumlah yang belum pernah terjadi dan kecepatan yang belum pernah dilakukan,” ucap Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post