BONTANG – Untuk mengantisipasi bencana yang terjadi di lingkungan sekolah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang bekerjasama dengan kegiatan Kepramukaan implementasi Kurikulum 2013 (K13) Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) I menggelar penyuluhan antisipasi bencana di sekolah.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Bontang Alfrita Junaid Sande, Kepala Sekretariat BPBD Bontang Rusdalaina, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bontang Irwan Febriyana, dan para peserta yang merupakan siswa dan siswi Kelas 1 SMKN 1 Bontang.
Kegiatan yang dilakukan pada Jumat (3/8) pekan lalu di Gedung Aula SMKN 1, Jalan Cipto Mangunkusumo, Bontang Utara tersebut dimaksudkan, agar para peserta dapat mengantisipasi peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis disebabkan oleh faktor alam atau faktor manusia.
Serta mewujudkan dan mensukseskan program sekolah aman bencana, sesuai dengan Peraturan Kepala BNPB Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sekolah/Madrasah Aman Dari Bencana. Kegiatan ini sangat bermanfaat, tidak hanya untuk lingkungan sekolah, tetapi juga bisa kita terapkan ilmunya di rumah. Pihak sekolah lebih merasa aman dalam mengajar, dan orang tua pun merasa aman menitip anaknya di sekolah.
Kepala BPBD Bontang Ahmad Yani ketika dihubungi melalui sambungan telpon menjelaskan, program penyuluhan yang mereka lakukan di SMKN 1 merupakan salah satu program wajib yang dimiliki BPBD Bontang. Dimana untuk kegiatan penyuluhan antisipasi bencana tersebut tidak hanya mereka lakukan di sekolah saja tetapi juga di rumah ibadah, perusahaan, atau di manapun apabila ada masyarakat yang mengundang mereka. Ditekankan olehnya, penyuluhan yang dilakukan untuk masyarakat tersebut adalah secara gratis tanpa biaya. Sehingga apabila ada sekolah, perusahan, ataupun organisasi yang ingin mendapatkan penyuluhan antisipasi bencana, bisa menghubungi Kantor BPBD Bontang.
“Harapannya dengan kegiatan penyuluhan tersebut, masyarakat yang telah mengikutinya dapat menyebarkan informasi yang telah mereka dapatkan ke keluarganya dan lingkungannya, sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat mengantisipasi apabila terjadi bencana di lingkungannya,” jelasnya.
Ditambahkanya, untuk bulan ini diimbau agar masyarakat tidak turun ke laut dahulu, karena saat ini ketinggian gelombang paling kecil adalah 3 meter dengan kecepatan angin antara 21 sampai dengan 27 Knot.
“Untuk masyarakat Bontang yang hendak turun ke laut diwajibkan untuk mengenakan life jacket,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Kasman Purba menjelaskan, kegiatan penyuluhan yang bekerjasama dengan BPBD kota Bontang memang sudah sering kali mereka adakan. Dengan kegiatan tersebut, diharapkan para peserta mendapatkan pembekalan menghadapi situasi bencana, baik di lingkungan sekolah ataupun di lingkungan mereka tinggal.
“Kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang sangat positif untuk anak anak yang mengikutinya. Selain mendapatkan pengetahuan tentang menghadapi atau mengantisipasi bencana, mereka juga di ajak untuk bisa menolong orang lain pada saat terjadi bencana,” jelasnya. (*/adv/rdy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: