BONTANG – Bulan Agustus hingga September mendatang, Pemerintah Kota Bontang akan melaksanakan Imunisasi Campak & Rubella (MR) kepada 49.000 anak dan balita di Kota Taman. Plt. Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana, Bahauddin menjelaskan, imunisasi MR ini diperuntukkan bagi anak-anak dalam rentang usai 9 bulan hingga 15 tahun.
“Persiapan teknis sudah siap, logistik juga sudah siap, tinggal pelaksanaannya saja. Mudah-mudahan lancar,” kata Bahauddin.
Kegiatan ini, lanjutnya, akan dilaunching oleh Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni. Rencananya, kegiatan tersebut digelar di Kelurahan Berbas Tengah pada Rabu, 1 Agustus nanti. Demi memantapkan persiapan, Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana pun menggelar Advokasi Kesiapan Kampanye Imunisasi Campak & Rubella di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota, Kamis (26/7). Pertemuan ini membahas pembentukan Tim Pokja Campak dan Rubella.
Kegiatan dibuka oleh Asisten Administrasi Ekobang dan Kesra, Zulkifli didampingi oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana, Bahauddin. Turut hadir Perwakilan Forkopimda Kota Bontang, perusahaan lokal, tenaga kesehatan dari rumah sakit daerah serta swasta.
Dalam arahannya, Zulkifli menyampaikan bahwa program ini merupakan program nasional yang harus didukung oleh setiap pemerintah kabupaten/kota. Demi kesuksesan kegiatan imunisasi, ia pun mengajak seluruh tenaga kesehatan untuk dapat bahu membahu mendukung kampanye imunisasi campak dan rubella di Kota Taman.
“Penyakit ini sangat berbahaya. Sehingga semua pihak harus ikut bersama memutus rantai penularannya. Saya harap semua pihak terkait dapat saling membantu. Tolong disosialisasikan kegiatan imunisasi ini kepada masyarakat Bontang, agar mereka terdorong untuk mengikuti program imunisasi yang diselenggarakan pemerintah,” pinta Zulkifli.
Sebelum menutup arahannya, ia juga mengimbau camat dan lurah untuk menggerakkan aparat di wilayahnya untuk membawa anak dan balita datang ke pos-pos pelayanan imunisasi terdekat.
“Tolong disisir sampai ke pelosok untuk memastikan semua anak terimunisasi. Hal ini penting untuk diperhatikan, karena bila ada satu saja yang tertinggal, maka kita akan gagal memutus rantai penularan penyakit ini,” tutupnya.(hms8)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post